Page 240 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 240

Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
               dikan ekonomi. Namun begitu, dengan melibatkan para guru
               dan para pejabat terkait di Depdiknas untuk mengevaluasi pendi-
               dikan ekonomi, Mubyarto telah merintis sebuah usaha fundamen-
               tal dalam memperbaiki pendidikan ekonomi di Indonesia.
                   Menyimak pemihakannya yang sangat besar terhadap
               ekonomi rakyat, mungkin terselip sebuah pertanyaan: apa yang
               bisa membuatnya sangat peduli kepada persoalan-persoalan
               rakyat kecil?
                   Menarik untuk memperhatikan bahwa sebagian besar, atau
               lebih tepatnya cukup banyak, di antara para ekonom kritis ternya-
               ta memiliki latar belakang pendidikan ilmu ekonomi pertanian
               (agro economist). Yang dimaksud dengan “ekonom kritis” di sini
               adalah mereka yang bersikap kritis terhadap persoalan-persoalan
               ekonomi baik di level praksis maupun di level teoritis.  Sebab, ada
                                                           36
               banyak ekonom yang kritis untuk persoalan-persoalan praksis,
               namun hanya sedikit di antara mereka yang bisa menemukan
               bahwa berbagai persoalan praksis perekonomian terkait dengan
               masalah yang menyangkut state of the art disiplin ilmu mereka.
               Mereka, yang hanya kritis di level praksis, kebanyakan adalah
               para praktisi atau kaum profesional, dan juga para akademisi
               pragmatis yang tidak tertarik pada persoalan teoritis dan keilmu-
               an. Sebagai contoh kita bisa menyebut beberapa ekonom kritis
               yang berlatar belakang ekonomi pertanian misalnya adalah
               Gunnar Myrdal (1898-1987), John Kenneth Galbraith (1908-2006),
               dan Robert L. Heilbroner (1919-2005). Hal yang serupa juga terjadi
               di sini. Sebagian besar sarjana Indonesia yang kritis terhadap ilmu
               ekonomi adalah berlatar belakang ekonomi pertanian, atau pal-



                   36  Tarli Nugroho, Potret Ekonom sebagai Si Malinkundang (Yogyakarta:
               LANSKAP, 2003).

                                                                   221
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245