Page 243 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 243

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            sekolahnya di SMP 3 Yogyakarta. Sewaktu duduk di sekolah me-
            nengah pertama itulah Mubyarto muda kecanduan bermain bulu
            tangkis. Meski ia kerap menjuarai berbagai kompetisi, prestasi
            olah raga itu ternyata tak diimbangi prestasi akademik yang
            bagus. Prestasi akademisnya bahkan cenderung terbengkalai.
            Oleh karenanya, setelah lulus SMP Mubyarto akhirnya gagal ma-
            suk sekolah negeri. Ia hanya bisa sekolah di SMA Bopkri I, sebuah
            sekolah swasta yang kini berada di sebelah timur Stadion Krido-
            sono.
                Kenyataan itu memberi pukulan psikologis telak kepada
            remaja Mubyarto. Bagi seseorang yang berasal dari keluarga
            sederhana seperti dirinya, tidak bisa masuk sekolah negeri me-
            mang menjadi beban, karena dengan demikian berarti biaya seko-
            lahnya jadi lebih mahal. Mubyarto terpukul terutama karena meli-
            hat ayahnya waktu itu hampir pensiun dari mantri pengairan.
            Suatu ketika ia bahkan pernah menyaksikan sang ibu harus
                                                             41
            menjual kain untuk membiayai kebutuhan sekolahnya.  Oleh
            karena itu Mubyarto bertekad untuk memperbaiki prestasinya
            agar bisa masuk perguruan tinggi negeri selepas SMA. Dan usaha
            Mubyarto sepenuhnya berhasil, karena pada 1956 ia bisa diterima
            di Fakultas Ekonomi UGM tanpa tes. Bukan hanya itu, akhirnya
            ia juga mendapatkan beasiswa dari kampus untuk membiayai
            kuliahnya, sesuatu yang membanggakan kedua orang tuanya.
                Di UGM Mubyarto memilih Jurusan Agraria sebagai pilihan
            studi. Sebagaimana pernah disinggung, Mubyarto memilih
            jurusan tadi karena memiliki obsesi untuk memperbaiki nasib



                41  Wawancara Tarli Nugroho (bersama Indarti Yuni Astuti, Karlina, dan
            Fauzul A. Muhammad) dengan Mubyarto di PUSTEP UGM, medio April
            2003.

            224
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248