Page 236 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 236

Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
               akar rumput. Dan keterlibatannya dalam gerakan masyarakat,
               menariknya, sepenuhnya terintegrasi dengan aktivitasnya di
               bidang keilmuan dan pemerintahan. Sehingga, dalam kehidupan
               Mubyarto, ketiga hal tadi menjadi semacam lingkaran dialektis
               yang padu. Melalui kedudukannya sebagai penasihat maupun
               asisten menteri, serta melalui kegiatan-kegiatan SAE, Perhepi,
                                                          28
               YAE (Yayasan Agro Ekonomika), Bina Swadaya,  PSPK (d.h.
               P3PK), Yaumy (Yayasan Amal Usaha Muslim Yogyakarta),  serta
                                                                29
               belakangan melalui lembaga yang terakhir didirikan dan dipim-
               pinnya sebelum berpulang, Pustep (Pusat Studi Ekonomi Panca-
                   30
               sila),  Mubyarto terlibat dalam banyak gerakan pemberdayaan
               masyarakat. Kepaduan itu juga menjadi ciri kiprah sosialnya. Keti-
               ka menjadi asisten Menteri PPN/Ketua Bappenas, dia berusaha
               menjahit kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masya-




                   28  Mengenai hubungan dan keterlibatan Mubyarto di lembaga Bina
               Swadaya, lihat Eka Budianta, Menuju Indonesia Swadaya (Jakarta: Bina Swadaya,
               2007), hal. 181-83. Bina Swadaya bisa dikatakan termasuk lembaga swadaya
               masyarakat tertua di Indonesia. Lembaga ini dipimpin oleh Bambang Ismawan,
               adik angkatan Mubyarto di Fakultas Ekonomi UGM.
                   29  Yayasan ini didirikan pada 1988 dan Mubyarto dimana dia menjadi ketua
               hingga akhir hayatnya. Yayasan ini didirikan bersamaan dengan renovasi Pasar
               Beringharjo dan
                   30  Sepeninggal Mubyarto, karena tekanan dari beberapa pimpinan univer-
               sitas yang tidak sepakat dengan label “Ekonomi Pancasila”, Pustep kemudian
               diubah namanya menjadi Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan. Perubahan nama
               itu, menurut para penerus Mubyarto di lembaga tadi, terpaksa dilakukan karena
               secara kelembagaan lembaga itu “diancam” akan dibubarkan atau digabung
               dengan pusat studi lain, yaitu Pusat Studi Pancasila (PSP) yang bernaung di
               bawah Fakultas Filsafat UGM. Karena ingin mempertahankan warisan
               Mubyarto, maka sebagai bentuk kompromi akhirnya Pustep bersiasat mengubah
               nama.

                                                                  217
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241