Page 197 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 197

Regulasi pengadaan tanah tahun 2013 membawa dampak
          positif  terhadap  pelaksanaan  pengadaan  tanah  di  India,
          akan  tetapi  dalam implementasinya  terdapat  beberapa hal
          kelemahan. Salah satu kelemahan dari UU ini yakni di dalam
          peraturan tersebut mensyaratkan bahwasanya dalam tahapan
          rehabilitasi  dan  pemindahan  pada  kegiatan  pembebasan
          tanah  setidaknya harus mendapat  persetujuan  sejumlah  80
          % dari  semua  masyarakat  terdampak. Pengaturan  ini  dalam
          tataran  praktiknya  seringkali  mengakibatkan  munculnya
          tekanan antar petani (Paul & Sarma 2019). Beberapa pendapat
          menyatakan  bahwasanya  dengan  ditetapkan  UU pengadaan
          tanah tahun 2013 ini melanggar amandemen yang ditetapkan
          oleh  Konstitusi,  dimana  pengaturan  ini  menyiratkan  adanya
          pemerintahan sendiri-sendiri yang ada di pedesaan, peraturan
          yang  ada  di  perkotaan  dan  juga  pemerintahan  pusat  (Guha
          2004).

             Seiring berjalannya waktu pro dan kontra terhadap LARR
          2013, terjadi di beberapa negara bagian. Statemen beberapa
          negara bagian  yang menyatakan  bahwa masing-masing
          dari  negara  bagian  lebih  berpengalaman  terhadap  praktik
          pengadaan tanah mengakibatkan adanya ruang bagi mereka
          untuk  menetapkan  regulasi  tersendiri  terhadap  pengadaan
          tanah.  Menanggapi  hal  tersebut  pada akhirnya pemerintah
          menetapkan memberlakukan LARR 2013 untuk pemerintahan
          pusat, sementara terhadap beberapa negara bagian yang ada di
          India diperkenankan untuk mengatur pengadaan tanah melalui
          undang-undang yang diatur secara terpisah/tersendiri.

             Di  dalam  hukum pengadaan  tanah  ini,  Sathe  (2017)
          mengelompokkan terdapat  3  (tiga)  permasalahan  utama




        168   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202