Page 231 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 231
yang wajib ada dalam memukimkan kembali masyarakat juga
menjadi hal penting yang harus dipenuhi agar mereka yang
direlokasi tidak semakin terpuruk kondisinya.
Upaya pengarusutamaan serta afirmasi bagi kelompok
masyarakat ‘’Orang Asli’’ ini disuarakan berbagai pihak. Salah
satunya pemerhati dan peneliti yang mendalami bagaimana
dampak pembangunan yang semakin memiskinkan masyarakat
‘’Orang Asli’’. Sebagai upaya menanggulangi kemerosotan
kondisi kehidupan dan keberadaan mereka, afirmasi bagi Orang
Asli dituangkan dalam beberapa kebijakan diantaranya melalui
JAKOA Strategic Development Plan (JAKOA Plan) sebagai
bagian dalam pembangunan desa. Beberapa poin penting yang
difokuskan meliputi: a. Pengembangan sumber daya manusia;
b. Inisiasi kegiatan ekonomi terpadu, industri yang kompetitif,
berkelanjutan dan progresif; c. Memperluas akses infrastruktur;
d. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Orang Asli; d.
Penelitian, pengumpulan, pelestarian dan promosi pengetahuan
dan warisan tradisional Orang Ali; e. Memperkuat layanan dan
manajemen terkait Masyarakat Orang Asli (Subramaniam
2013).
Selain berdampak terhadap masyarakat adat, pembangun-
an secara besar-besaran yang dilakukan di Malaysia sejak
awal tahun 1980-an juga berimplikasi terhadap perpindahan
warga masyarakat yang sebelumnya bekerja sebagai tenaga
perkebunan. Govindasamy (2010) menyebutkan sekurang-
kurangnya terdapat 300.000 warga berketurunan ras India
yang tinggal di Malaysia harus direlokasi ke pemukiman liar di
kawasan sub urban/urban. Lahan perkebunan dan pertanian
yang sebelumnya menjadi tumpuan hidup telah diubah
202 Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa