Page 232 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 232

menjadi kawasan perumahan maupun kawasan industri, tanpa
           mengikutsertakan  mereka  di  dalam  proyek  pembangunan.
           Problematika  sebagaimana  tersebut  di  atas  seringkali
           ditemukan pada skema pembangunan, dimana pertumbuhan
           ekonomi  yang  digalakkan  menciptakan  ketidakseimbangan
           kondisi  sosial-ekonomi  terhadap  masyarakat  marginal  yang
           tidak menerima manfaat langsung dari pembangunan (Pike et
           al., 2006). Sejarah di masa penjajahan serta adanya beberapa
           etnis yakni Tionghoa (22,5 %), Melayu (50,1 %), kelompok pribumi
           (11,7 %), etnis India (6,7 %) serta etnis/ras lain mencapai 8,9 %
           memiliki  pengaruh dalam skema pembangunan  di  Malaysia.
           Dimana  dalam perjalanannya  beberapa pembangunan  yang
           dilaksanakan  berimplikasi  terhadap  munculnya  diskriminasi
           dan  justru  memperburuk  kondisi  etnis  tertentu  di  Malaysia.
           Pemindahan penduduk yang mengenai etnis/ras India tersebut
           tidak hanya menghilangkan ruang fisik tempat mereka mencari
           nafkah,  akan  tetapi  juga  melenyapkan  budaya  sebagaimana
           bangunan  kuil  sebagai  tempat  ibadah,  tempat  pendidikan
           sekolah  Tamil,  serta  adat  istiadat  yang  sudah  terbangun
           berpuluh-puluh tahun.  Kompleksitas  ini  tentu  tidak terlepas
           dari kebijakan politik, regulasi maupun kepentingan ekonomi
           sebuah negara.



















                                      Praktik Pengadaan Tanah di Beberapa Negara  203
   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236   237