Page 237 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 237

tanah  pengganti  dan permukiman,  investasi  ataupun bentuk
          lain masih belum lazim terjadi di Indonesia, sementara apabila
          hal  ini  dilakukan  nilai  positif  yakni  nilai  kebermanfaatan/
          keuntungan  lebih  bagi  masyarakat  dan  keberlanjutan
          permukiman masyarakat dapat diupayakan secara lebih baik.

             Problematika  lain  yang  jauh lebih  kompleks  di  samping
          permukiman kembali bagi masyarakat ialah bagaimana dengan
          pemulihan  kehidupan  masyarakat  terdampak  pengadaan
          tanah  dapat  berkesinambungan. Dari  beberapa proyek
          pengadaan  tanah  yang  terjadi  di  Indonesia,  dapat  dikatakan
          sebagian besar proyek berakibat terhadap kurang terjaminnya
          keberlanjutan pekerjaan maupun kehidupan masyarakat (Utami
          et al., 2020; Tantja et al, 2021). Kondisi ini banyak terjadi pada
          pengadaan tanah baik skala kecil maupun skala besar dimana
          lokasi  pengadaan  tanah secara khusus  mengenai  lahan
          pertanian, lahan penggembalaan, lahan peternakan, tambatan
          untuk nelayan, lahan penambangan skala kecil, lahan tambak
          maupun lahan  garapan  masyarakat  lainnya  sebagai  sumber
          utama  penghidupan  masyarakat  terdampak.  Nilai  pengganti
          berupa uang yang diberikan tentunya tidak serta merta dapat
          dengan  mudah menggantikan  pekerjaan  masyarakat  yang
          menggantungkan hidupnya di sektor agraris (petani, petambak,
          peternak, buruh) maupun nelayan, para pekerja di sektor industri
          rumah tangga yang mengantungkan hidup dari sumber daya
          alam,  maupun  pekerja  buruh yang  menggantungkan  hidup
          pada tanah/ruang yang terkena pengadaan tanah.

             Dalam  pembahasan  ini  akan  diulas  terkait  bagaimana
          praktik  dan  mekanisme  permukiman kembali  dilakukan
          oleh  beberapa negara dan praktik  permukiman  kembali




        208   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242