Page 238 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 238

dengan  menerapkan  standar  internasional,  salah  satunya
           yang ditetapkan oleh IFC (International Finance Corporation).
           Selanjutnya pembahasan  sub bab ini  juga menguraikan
           bagaimana dengan praktik pelaksanaan pemulihan kehidupan
           masyarakat  yang  dilaksanakan  di  Indonesia  dan  beberapa
           negara lain dalam pengadaan tanah dan diuraikan pula terkait
           bagaimana  standar  internasional  menerapkan  mekanisme
           pemulihan kehidupan masyarakat terdampak.


           I.  Permukiman Kembali dan Penanganan Dampak Sosial
               di Indonesia, Cina dan India
               Regulasi  yang  mengatur terkait  pengadaan  tanah  di
           Indonesia  terus  mengalami  perkembangan.  Perubahan
           yang  terjadi  tersebut  tidak  hanya sebatas  pada  bagaimana
           mekanisme  dan  tahapan  pengadaan  tanah  dilakukan  dan
           bagaimana mekanisme pemberian ganti kerugian diterapkan,
           akan tetapi mencakup hal mendasar terkait perubahan regulasi
           pengadaan  tanah  selaku  filosofi  mendasar  serta  paradigma
           terhadap  objek  serta  subjek  yang  terkena  pengadaan  tanah
           serta  bagaimana  setiap  tahapan  yang  dilakukan  mampu
           memberikan keadilan  dan  transparansi  kepada  masyarakat
           terdampak. Perubahan regulasi yang ditetapkan juga mampu
           merubah kelembagaan,  pola  dan  kebutuhan  waktu  untuk
           pengadaan  tanah,  di  mana  sebelum  adanya  regulasi  baru
           yakni  UU  No.  2  Tahun  2012  hampir  pengadaan  tanah  yang
           dilakukan  dibutuhkan  waktu  yang  sangat  panjang.  Bahkan
           tidak  jarang  beberapa  pelaksanaan  pengadaan  tanah  yang
           dilaksanakan  menuai  banyak  protes  dan  demonstrasi  serta
           terjadi  pelanggaran  HAM yang  menyebabkan  gagalnya
           proyek pembangunan. Hadirnya regulasi baru ini dikarenakan




                            Pemulihan dan Pemukiman Kembali Masyarakat Terdampak  209
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243