Page 240 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 240

masih  baru memiliki  maksud  dan  keberpihakan  yang  lebih
           adil bagi masyarakat yang sebelumnya telah menguasai dan
           menggarap  tanah  negara/pemerintah/BUMN/BUMD.  Upaya
           pemerintah  untuk mengatur dan memberikan keberlanjutan
           hidup bagi masyarakat melalui skema dimaksud, salah satunya
           pemberian santunan berupa sewa rumah dan bantuan lainnya
           ini  tentu  menjadi  resolusi  baru bahwasanya  pemerintah
           berupaya memperbaiki kerangka  terhadap  keberlanjutan
           masyarakat yang terkena dampak pengadaan tanah.

               Berbagai upaya diantaranya melalui regulasi agar pengada-
           an tanah  yang dilaksanakan  tidak  merugikan masyarakat
           telah ditetapkan pemerintah melalui UU Nomor 2 tahun 2012,
           Perpres Nomor 62 Tahun 2018 dan yang terbaru yakni UU No
           11 tahun 2020 tentang UUCK serta Peraturan Pemerintah RI
           Nomor  19  tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan  Pengadaan
           Tanah  bagi  Pembangunan  untuk  Kepentingan  Umum.  Akan
           tetapi regulasi yang mengikat terhadap bagaimana pengaturan
           terhadap standar dan pengaturan teknis permukiman kembali
           dan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak pengadaan
           tanah  secara  eksplisit  belum diatur  secara  detail.  Hal  inilah
           yang menjadi celah hukum bagi instansi yang membutuhkan
           tanah  di  dalam implementasinya kurang memperhatikan
           bagaimana      keberlanjutan    permukiman     kembali    serta
           pemulihan  kehidupan  masyarakat  diupayakan.  Meskipun
           di  dalam UU  Nomor  2 Tahun  2012  maupun di  dalam aturan
           pelaksanaannya mengatur bahwasanya di dalam pengadaan
           tanah,  yakni  pada  tahap  persiapan,  bahwa  setiap  instansi
           yang  membutuhkan tanah  diwajibkan  untuk  melakukan
           studi  kelayakan  terkait  kondisi  sosial  ekonomi, lingkungan
           maupun penguasaan/pemilikan tanah akan tetapi mekanisme




                            Pemulihan dan Pemukiman Kembali Masyarakat Terdampak  211
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245