Page 245 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 245

India  juga  belum  mengakomodir upaya  pemulihan  kondisi
          perekonomian  masyarakat  dalam  hal  penyediaan  mata
          pencaharian baru (Fernandes 2008). Dari adanya demonstrasi,
          studi dampak pengadaan tanah dan pembangunan yang harus
          mengorbankan  masa  depan  masyarakat  secara  luas,  maka
          pemerintah melakukan revisi regulasi pengadaan tanah. Salah
          satu perubahannya mengamanatkan bahwa untuk masyarakat
          yang  memiliki  tanah  dan  dibebaskan  untuk  pembangunan
          maka  mereka  harus  menerima  sebidang  tanah  dan  uang
          untuk pembangunan. Dengan adanya regulasi tersebut maka
          beberapa  kebijakan  yang diterapkan  pemerintah  India  dalam
          proyek  pengadaan  tanah  mengarahkan  pada  penggantian
          tanah,  uang  tunai,  penggunaan  dan  pembagian  keuntungan
          yang selama ini dibiarkan kabur dan tidak memiliki kejelasan
          (Levien 2011).

             Pemberian kompensasi  yang adil  dan  pengadaan tanah
          tanpa  adanya  unsur paksaan  yakni  adanya  kerelaan  dari
          pemilik  tanah  sebelumnya  juga  dijadikan  agenda  dalam
          pengaturan/regulasi pengadaan tanah di India (Sarkar 2011).
          Upaya  perbaikan  terhadap  kebijakan  pengadaan  tanah  juga
          dilakukan  di  India.  Salah  satunya  melalui  penilaian  dampak
          sosial sebelum dilaksanakannya pengadaan tanah terkhusus
          pada  wilayah-wilayah  dimana  lokasi  tanah  digunakan  untuk
          usaha  pertambangan  (Lahiri-Dutt  2012).  Lahirnya UU  yang
          mengatur terkait pengadaan tanah, rehabilitasi dan pemukiman
          kembali di India pada tahun 2014 memiliki tujuan agar dalam
          pengadaan  tanah  pemberian kompensasi  dapat  diberikan
          secara adil kepada para pemilik tanah (khususnya petani). Selain
          kompensasi yang adil, regulasi ini mewajibkan kepada pihak
          yang membutuhkan tanah untuk bertanggungjawab terhadap



        216   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250