Page 22 - Kisah-korupsi-kita-halaman-1-24
P. 22

terkait hal ini disebabkan masyarakat menanggung  beban biaya sosial
                        kejahatan tersebut (social cost of crime).
                           Dampak korupsi terhadap kesejahteraan masyarakat cukup banyak
                        diperdebatkan dalam  literatur  ekonomi.  Contohnya, Jain (2001)  serta
                        Ades dan Di Tella (1997) secara umum mengemukakan bahwa korupsi
                        dapat  berdampak  positif dan negatif  terhadap  perekonomian. Dampak
                        positif dalam konteks korupsi suap pada kondisi-kondisi tertentu dapat
                        berperan sebagai pelumas agar gerak aktivitas bisnis dan perekonomian
                        berjalan lancar meskipun hal ini masih sangat diperdebatkan. Selebihnya,
                        dampak korupsi dianggap berperan buruk terhadap ekonomi.


                           Anatomi Kasus Besar


                        Saat buku ini disusun pada akhir 2016 hingga awal 2017, KPK kembali
                        menangkap hakim MK,  Patrialis  Akbar  dalam kasus dugaan suap
                        terhadap keputusan MK. Ini peristiwa kali kedua yang mencoreng tubuh
                        lembaga penegakan hukum di Indonesia  setelah kasus Akil  Mochtar.
                        Selain itu, kasus megakorupsi yang mulai disidangkan yaitu KTP-e telah
                        menyeret sejumlah nama besar di Indonesia, termasuk Setya Novanto
                        (Ketua DPR-RI) sebagai tersangka. Kerugian negara yang ditaksir adalah
                        Rp2,3 T. Uang sebanyak itu ditengarai mengalir ke banyak penyelenggara
                        negara.
                           Kedua kasus penting yang mencuat pada 2017 telah masuk ke dalam
                        proses  persidangan. Kasus megakorupsi  KTP-e termasuk yang dapat
                        dijadikan kajian ke depannya karena dari sisi jumlah sangat fantastis dan
                        dari sisi yang terlibat diperkirakan sangat banyak. Pola korupsinya juga
                        terbilang sistemik karena dilakukan dengan lobi ke banyak orang sehingga
                        melibatkan banyak penyelenggara negara, terutama anggota DPR.
                           Kasus-kasus besar korupsi  atau  yang  termasuk kategori kasus
                        "istimewa" dapat menjadi  kajian lebih lanjut  untuk  meninjau latar
                        belakang terjadinya tindak pidana korupsi  dari  berbagai sisi.  Di  dalam
                        buku ini, tinjauan didasarkan pada anatomi kasus yang terdiri atas
                        1.   kronologi penindakan;
                        2.   latar belakang pelaku utama;
                        3.   jejaring pelaku; dan
                        4.   pengadilan koruptor.
       Kasus­kasus         Selanjutnya, dilakukan peninjauan  per kasus berdasarkan lintas
       korupsi besar dapat   bidang ilmu (interdispiliner), yaitu dari sisi bidang sosial-ekonomi, bidang
       dikelompokkan    psikologi, bidang politik, dan bidang hukum.
       pada tiga ranah,    Tinjauan  atas  kasus-kasus besar  dalam  buku ini dibagi ke dalam
       yaitu Ranah
       Tematik, Ranah   tiga ranah, yaitu ranah tematik, ranah sektoral, dan ranah geografis.
       Sektoral, dan    Berikut ini penjelasannya.
       Ranah Geografis.



                  14    KISAH KORUPSI KITA
   17   18   19   20   21   22   23   24