Page 17 - Kisah-korupsi-kita-halaman-1-24
P. 17

bahkan juga hukuman finansial yang dikenakan juga dengan denda yang
                  jauh di bawah nilai korupsinya. Hukuman alternatif seperti memiskinkan
                  para koruptor menjadi wacana yang perlu dipertimbangkan karena dasar
                  hukum pengenaan seperti itu, sudah diakomodasi di dalam UU tentang
                  Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

                  Memperberat Hukuman Badan


                  Dalam sejarah penanganan kasus oleh KPK, rekor vonis tertinggi pertama
                  sejak KPK didirikan, dijatuhkan kepada Urip Tri Gunawan, yaitu 20 tahun
                  penjara. Rekor ini dipecahkan oleh M. Akil Mochtar yang dijatuhi hukuman
                  penjara seumur  hidup. Aparat  penegak  hukum lainnya yang dijatuhi
                  hukuman berat adalah Djoko Susilo yang diganjar 18 tahun penjara, denda
                  Rp1 miliar, dan membayar uang pengganti Rp32 miliar.
                     Dalam  beberapa  kasus  upaya  banding  yang  dilakukan  oleh para
                  terdakwa  korupsi, justru  menjadi blunder  yang  malah  memperberat
                  hukuman mereka. Seperti  halnya kasus Djoko Susilo. Majelis hakim
                  Pengadilan  Tindak  Pidana Korupsi  Jakarta  telah  menjatuhkan  vonis 10
                  tahun penjara ditambah denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan.
                     Hakim menilai Djoko terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara
                  bersama-sama yang merupakan gabungan perbuatan dalam pengadaan
                  proyek simulator ujian surat izin mengemudi roda dua dan roda empat.
                  Djoko juga dianggap terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang
                  untuk periode 2003–2010 dan 2010–2012.
                     Putusan  hakim yang ringan tersebut sempat menimbulkan reaksi
                  masyarakat. Vonis hakim ternyata lebih ringan dari tuntutan jaksa KPK
                  yang  menuntut  Djoko dihukum  18 tahun  penjara,  denda Rp1  miliar
                  subsider  satu  tahun kurungan,  serta membayar uang  pengganti  Rp32
                  miliar. Semua tuntutan itu dimentahkan oleh hakim.
                     Majelis hakim Pengadilan Tipikor juga menolak tuntutan jaksa KPK
                  yang meminta agar hak politik Djoko untuk memilih dan dipilih dicabut.
                  Hakim menilai  bahwa  pencabutan  hak  politik  tersebut berlebihan.
                  Padahal, menurut majelis hakim, Djoko terbukti melakukan tindak pidana
                  korupsi dengan menyalahgunakan kewenangannya sehingga merugikan
                  keuangan negara Rp121 miliar dari proyek senilai Rp196,8 miliar. Djoko
                  terbukti  memerintahkan  panitia  pengadaan  agar pekerjaan  simulator
                  roda dua dan roda empat diberikan kepada PT Citra Mandiri Metalindo
                  Abadi  milik  Budi Susanto. Selain  itu,  menurut  hakim,  Djoko terbukti
                  melakukan penggelembungan harga alat simulator SIM dengan menyusun
                  harga perkiraan sendiri (HPS) bersama-sama Budi Susanto.
                     Hakim juga menyatakan Djoko terbukti  melakukan tindak pidana
                  pencucian uang dengan membeli aset yang diatasnamakan orang lain.
                  Melihat  waktu  pembelian  aset berdekatan  dengan diterimanya uang
                  Rp32 miliar dari Budi, patut diduga aset-aset tersebut berasal dari tindak
                  pidana korupsi proyek simulator SIM.
                                  ANATOMI KASUS-KASUS BESAR DALAM KAJIAN INTERDISIPLINER  9
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22