Page 16 - Kisah-korupsi-kita-halaman-1-24
P. 16

terpidana kasus korupsi adalah 4 tahun penjara dan maksimal 20 tahun
                        penjara. Tidaklah mengherankan jika masih ada koruptor yang dihukum
                        rendah.
                           Sebagai contoh adalah kasus korupsi dalam proyek RSUD Tangerang
                        Selatan  yang  melibatkan  Tubagus  Chairi  Wardana  (Wawan)  senilai
                        Rp9 miliar. Pengadilan  Tipikor Serang  pada  19 Oktober 2016  hanya
                        menjatuhkan hukuman penjara 1 tahun. Hal ini sangat kontras dengan
                        kasus Dhariyono  yang didakwa korupsi  dana bantuan  kelapa  sawit
                        sebanyak Rp26 juta.
                           Pada  7 April 2014,  jaksa menuntut  Dhariyono selama  4,5 tahun
                        penjara. Atas tuntutan  itu,  Pengadilan  Tipikor  Samarinda menjatuhkan
                        hukuman dua tahun penjara kepada Dhariyono pada 10 Desember 2013.
                        Selain  itu, Dhariyono wajib  mengembalikan uang  yang dikorupsinya
                        sebesar Rp26 juta.  Jika  tidak mampu  membayar Rp26 juta,  hartanya
                        dirampas untuk  negara. Jika masih  belum  mencukupi, diganti dengan
                        hukuman 1 bulan kurungan.
                           Putusan  tersebut  dikuatkan  Pengadilan  Tinggi Samarinda pada
                        17 Juli 2014. Vonis itu tidak diterima jaksa sehingga jaksa mengajukan
                        kasasi agar Dhariyono dihukum  4,5 tahun  penjara.  MA  mengabulkan
                        permohonan kasasi jaksa hingga menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara
                        kepada Kepala Desa Bumi Harapan, Kalimantan Timur itu.
                           Kontrasnya  antara  hukuman  Wawan  dan Dhariyono menunjukkan
                        masih terjadinya disparitas hukum, terutama terkait pengadilan tipikor di
                        daerah. Label miring terhadap pengadilan tipikor daerah memang sudah
                        menggema. Banyak koruptor malah divonis bebas oleh pengadilan tipikor
                        di  daerah. Bahkan, mantan  ketua  MK,  Mahfud M.D. pernah bersuara
                        lantang agar pengadilan tipikor di daerah dibubarkan. Menurut Mahfud,
                        selain mengacaukan sistem hukum yang sudah ada, kinerja pengadilan
                        tindak pidana korupsi di daerah lebih buruk daripada pengadilan umum.
                        Mahfud menilai pembentukan pengadilan tipikor daerah terkesan buru-
                        buru dan asal-asalan (Tempo, 2013).
                           Terkait vonis  ringan yang sering  digunakan di  pengadilan tipikor,
                        ICW pernah menyoroti soal ini dengan menengarai bahwa majelis hakim
                        Tipikor lebih  sering menggunakan  Pasal  3 UU Tipikor sebagai  dasar
                        putusannya  sehingga  banyak  koruptor yang  dijatuhi  hukuman  penjara
                        selama rata-rata 2 tahun saja. Dari hasil pantauan ICW periode Januari-
       Rata­rata koruptor   Juni 2015, dari 193 kasus korupsi, 134 putusan di antaranya menggunakan
       divonis ringan   Pasal 3 sebagai dakwaan dan 59 putusan didakwa dengan Pasal 2. Adapun
       dengan 2 tahun   tiga lainnya masing-masing menggunakan Pasal 7, 11, dan 12a.
       1 bulan penjara,
       bahkan hukuman      Penggunaan  Pasal  3 UU Tipikor tersebut akan  membuka  ruang
       denda dengan     diskresi hakim yang besar untuk memutus hukuman paling ringan. Ketika
       jumlah jauh di   jaksa menuntut tersangka dengan Pasal  2 dan 3, besar kemungkinan
       bawah nilai yang   hakim akan memilih Pasal 3 sebagai dakwaan.
       dikorupsinya.       Tren vonis ringan  terhadap terdakwa  korupsi  ini terbukti  terjadi,
                        ketika rata-rata koruptor divonis ringan dengan 2 tahun 1 bulan penjara,

                  8     KISAH KORUPSI KITA
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21