Page 19 - Kisah-korupsi-kita-halaman-1-24
P. 19

terdakwa tidak dapat diidentifikasi. Persoalannya, rata-rata vonis untuk
                  koruptor hanya 25 bulan atau 2 tahun 1 bulan penjara.
                     Kalau  dibandingkan  periode  yang  sama,  tren vonis ringan  tersebut
                  tiap  tahun  selalu  meningkat. Contohnya,  pada  Januari–Juni 2016,  para
                  koruptor yang divonis ringan berjumlah 275 orang, meningkat dari tahun
                  2015 yang berjumlah 163 orang.

                  Memperberat Hukuman Finansial

                  Salah  satu  wacana  yang dianggap memenuhi rasa keadilan masyarakat
                  bagi koruptor adalah memiskinkan koruptor. Pemiskinan koruptor sangat
                  mungkin  dilakukan  dengan  Undang-Undang  RI  Nomor  8 Tahun  2010
                  tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
                  seperti yang dikenakan pada Djoko Susilo dan Fuad Amin (Ketua DPRD
                  Bangkalah, Maduran).
                     Hukuman pemiskinan koruptor termasuk ke dalam cakupan hukuman
                  finansial.  Hukuman  finansial  adalah  gabungan  nilai  hukuman  denda,
                  hukuman pengganti, dan perampasan barang bukti atau aset. Adapun aset
                  nonmoneter tidak dimasukkan karena tidak ada nilai taksiran dari nilai
                  tersebut di putusan pengadilan.
                     Berdasarkan analisis  database korupsi  versi  V  yang dirilis
                  Laboratorium Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM
                  pada April 2016 lalu, disebutkan kerugian negara yang diakibatkan kasus
                  korupsi selama periode 2001–2015 mencapai Rp203,9 triliun. Di sisi lain,
                  hukuman finansial berdasarkan putusan pengadilan hanya Rp21,3 triliun.
                     Hal ini menimbulkan pertanyaan  mengapa  terdapat  kesenjangan
                  antara kerugian negara dan hukuman finansial yang dijatuhkan kepada
                  para  koruptor? Salah  satu  penyebabnya  karena  tuntutan  jaksa terkait
                  hukuman finansial ini di bawah nilai kerugian negara sehingga putusan
                  hakim  pun  dalam menjatuhkan  hukuman  pembayaran  uang  pengganti
                  jauh dari nilai uang yang dikorupsi.
                     Sebagai contoh adalah korupsi yang dilakukan pegawai negeri sipil
                  (PNS)  selama  2001–2015  yang  menyebabkan  adanya 1.115  terdakwa.
                  Kerugian negara akibat korupsi tersebut mencapai Rp21,27 triliun. Dalam
                  hal ini tuntutan jaksa hanya Rp1,04 triliun, lalu vonis hukuman finansial
                  yang dijatuhkan hanya Rp844 miliar.
                     Contoh lain adalah korupsi yang melibatkan anggota legislatif sebanyak
                  480 terpidana. Kerugian negara ditaksir mencapai Rp1,63 triliun. Namun,
                  tuntutan jaksa hanya pada kisaran Rp537 miliar, lalu hukuman finansial
                  yang dijatuhkan hakim di pengadilan hanya sebesar Rp402 miliar.
                     Dua contoh di atas menunjukkan bahwa hukuman finansial kepada
                  para  terpidana korupsi cenderung suboptimal  atau  lebih  rendah dari
                  kerugian negara yang diakibatkan. Demikian pula yang terlihat pada jejak
                  kasus korupsi di KPK bahwa pengenaan hukuman finansial paling ringan



                                  ANATOMI KASUS-KASUS BESAR DALAM KAJIAN INTERDISIPLINER  11
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24