Page 184 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 184
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
3.2. Pendidikan sebagai Pilar Pembentukan Karakter Bangsa:
Pergumulan Awal
Dalam alur perjalanan sejarah Indonesia, pendidikan
menempati posisi sentral sebagai salah satu pembentuk karakter
bangsa. Pendidikan, dalam banyak hal menjadi media paling efektif
untuk merespon perkembangan globalisasi yang begitu dinamis dan
menyisakan ragam dampak, baik positif maupun negatif. Khusus
dampak negatif dari globalisasi, sejarah mencatat bahwa
perkembangan globalisasi dalam banyak kasus turut mempengaruhi
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Globalisasi dengan
kekuatannya berhasil menyerang dimensi karakter bangsa yang
sejatinya perlu terus dijaga.
Hal inilah yang dalam perkembangannya coba direspons oleh
tokoh-tokoh pendidikan di masa lalu yang mengabdikan sepenuh
hidupnya demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Dasarnya jelas,
pendidikan memiliki peran besar dalam membentuk karakter bangsa.
Bagi para tokoh-tokoh pendidikan tersebut, pendidikan harus bersifat
dinamis, terbuka dan selalu berupaya menyesuaikan kondisi zaman,
bukan justru terkungkung dalam arus tradisionalis yang hanya
difungsikan sebagai medium transformasi budaya masa lalu yang
tertutup. Pendidikan harus ditempatkan sebagai system terbuka
(open system) yang bersifat reflektif nan progresif serta mampu
membentuk karakter bangsa.
Cita-cita menjadikan pendidikan sebagai pilar penting
pembentuk karakter bangsa menemukan momentum yang tepat
pada pertengahan abad ke-19. Jika sebelumnya pengetahuan dan
institusi pendidikan di Hindia masih cenderung disubordinasikan pada
yang sakral, di mana agama menjadi dasar alasan, tujuan dan isi dari
pendidikan, memasuki abad ke-19 dan khususnya di pertengahan
abad, terjadi perubahan signifikan seiring diperkenalkannya sistem
pendidikan sekuler yang disponsori oleh pemerintah kolonial
6
Belanda.
172