Page 182 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 182

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA



                       Dalam  konteks  yang  teraktual,  pertengahan  kedua  abad  ke-
                20, kita bisa melihat kemunculan Paulo Freire (1968) dengan konsep
                pendidikan
                                               1
                sebagai  praktek  pembebasan,   serta  bagaimana  Ivan  Illich  (1972)
                mengajukan  kritikan  tajam  terhadap  konsep  pendidikan  yang  ada,
                                                   2
                melalui  “deschooling  society”-nya.   Melalui  kedua  tokoh  tersebut,
                setidaknya dapat kita saksikan betapa pendidikan merupakan energi
                dinamis  yang  terus  bergerak,  mendampingi  dinamika  peradaban
                umat manusia.

                       Dalam  geraknya  yang  begitu  dinamis,  peradaban  umat
                manusia harus menghadapi serangkaian tantangan. Globalisasi dalam
                hal  ini  menjadi  salah  satu  tantangan  nyata  yang  harus  dihadapi.
                Secara  teoritis,  globalisasi  adalah  suatu  proses,  bukan  suatu
                pengertian  yang  statis.  Globalisasi  bukan  juga  sesuatu  yang  terjadi
                secara  spontan.  Ia  lahir dari  perilaku  manusia dan  gagasan-gagasan
                yang  lahir  dari  berbagai  interaksi  antarmanusia,  antarmasyarakat,
                dan antarnegara, yang pada abad kedua puluh yang lalu dimulai dari
                                 3
                bidang ekonomi.
                       Globalisasi  adalah  momentum  sekaligus  fenomena.  Sebagai
                momentum,  globalisasi merupakan bagian  garis  periodik perjalanan
                peradaban manusia. Pada satu sisi, globalisasi tidak bisa dilihat secara
                parsial,  terpisah  dari  runutan  sejarahnya.  Namun  pada  saat  yang
                sama, globalisasi juga meneguhkan domain perbedaannya, atau lebih
                tepatnya kekhasannya, dibanding periode sebelumnya.

                       Sedangkan      sebagai    sebuah     fenomena,     globalisasi
                menawarkan  sebuah  rona  dimensi  kehidupan  yang  berbeda.  Visi,
                konsep,  dan  orientasi  dalam  menjalani  kehidupan  yang  ditawarkan
                oleh  globalisasi,  berbeda  dengan  era  sebelumnya.  Perbedaan-
                perbedaan  tersebut  kemudian  membuat  era  globalisasi  diwarnai
                dengan  “peristiwa”  yang  tidak  sama  dengan  “peristiwa”  di  era
                sebelumnya.  Secara  umum,  sebagai  sebuah  momentum,  globalisasi
                menawarkan  peluang  dan  kesempatan.  Dan  sebagai  fenomena,
                globalisasi menghadirkan tantangan dan hambatan.





                170
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187