Page 39 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 39

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA




                                              BAB I

                              Bapak Karakter Bangsa

                     Demokrasi: Pemikiran dan Praktik

                                    Rhoma Dwi Aria Yuliantri



                       Demokrasi  bukanlah  konsep  yang  mudah  dipahami.
                Demokrasi memiliki banyak makna, evolutif, dan dinamis. Pemaknaan
                demokrasi terkadang bersifat interpretatif, bahkan subyektif. Setiap
                penguasa  berhak  mengklaim  negaranya  sebagai  negara  yang
                demokratis meskipun pada praktiknya masih jauh dari nilai-nilai dan
                prinsip-prinsip dasar demokrasi.

                         Oleh  karena  itu,  bukan  hal  yang  mengherankan  apabila
                terdapat  cukup  banyak  variasi  terkait  penafsiran  dan  penerapan
                demokrasi  dalam  sistem  pemerintahan  di  suatu  negara.  Ada  yang
                menganut  demokrasi  liberal,  demokrasi  rakyat,  demokrasi  proletar,
                demokrasi  komunis,  demokrasi  terpimpin,  demokrasi  parlementer,
                                                 1
                demokrasi Pancasila, dan lainnya.
                         Demokrasi adalah konsep yang evolutif dan dinamis, bukan
                konsep  yang  statis.  Demokrasi  selalu  mengalami  perubahan,  baik
                bentuk  formal  maupun  substansinya,  sesuai  dengan  konteks  dan
                dinamika sosio-historis yang berkembang. Perkembangan demokrasi
                bersifat evolutif. Apa yang dipahami sebagai gagasan demokrasi pada
                masa Yunani Kuno, misalnya, tidak harus sesuai dan relevan dengan
                                                             2
                ide-ide perkembangan demokrasi dewasa ini.
                         Di  Indonesia,  pemahaman  umum  tentang  demokrasi
                dimaknai sebagai “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
                        3
                rakyat”.   Dari  pengertian  tersebut,  rakyat  sesungguhnya  memiliki
                peran utama, baik secara langsung maupun diwakilkan, dalam sistem





                                                                                   2
                                                                                   7
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44