Page 45 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 45
MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif dari Pesantren
mudah, jika tidak dikatakan mustahil.Disamping tema dialog
lintas iman dikalangan pesantren masih sangat jarang, juga ma-
sih kuat keyakinan bahwa keimanan dan agama-agama memang
tidak bisa disatukan.
Akan tetapi ditangan Abdul Jalil, tidak ada yang mustahil
jika diniatkan secara tulus dan diselenggarakan secara sung-
guh-sungguh. Dialog lintas iman pun sukses terlaksana kala itu.
Abdul Jalil telah menanamkam benih-benih harapan santri bah-
wa dialog lintas iman ternyata bisa dilakukan tanpa harus men-
gorbankan keyakinan masing-masing agama.
Dari sisi pembelajaran, Jalil dikenal mengenalkan hal-hal yang
saat itu masih cukup asing bagi santri. Khairul Anwar, salah
seorang muridnya yang sekarang menempuh program doktor di
UIN Sunan Ampel Surabaya, menyatakan, Jalil mencoba men-
genalkan pendekatan multi-disipliner dalam mempelajari fiqih.
Saat santri yang lain berkelompok musyawarah dengan tema-te-
ma dari kitab fiqih, Jalil justru malah mengembangkan kaji-
an-kajian filsafat mulai dari filsafat klasik, filsafat Islam, sampai
pada filasafat barat kontemporer. Ternyata, ia mencoba berupaya
untuk membaca ilmu-ilmu keislaman dengan berbagai pendeka-
tan, termasuk pendekatan pembacaan fiqih perspektif filsafat.
Melalui pendekatan filsafat, fiqih yang mati kembali bisa di-
hidupkan, fiqih yang berhenti dan tertinggal zaman kembali
mampu mengejar ketertinggalannya.Fiqih yang statis men-
jadi dinamis, fiqih yang asosial menjadi fiqih yang humanis.
Pendekatan multidisipliner seperti ini memang belum dikenal
dengan baik dalam tradisi pesantren. Akan tetapi, Abdul Jalil
telah menanamkan benih-benih pendekatan itu di Ma’had Aly.
| 31

