Page 57 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 57

MERAWAT NKRI ALA KYAI MUDA | Tokoh-tokoh Inspiratif  dari Pesantren


            pesantren mempunyai  mental  kemandirian  yang hebat. Mere-
            ka mampu bertahan hidup dalam kondisi serba terbatas. Hanya
            dengan mengandalkan naluri usaha dan peluang pasar, mereka
            mencoba terus bergerak.


            Namun karena tidak diimbangi dengan skill, infrastruktur dan
            kebijakan  yang memadai,  mereka  akhirnya  terbelit  problem
            SDM dan akses terhadap sumber-sumber produktif (modal, te-
            knologi, informasi pasar komoditas, dll). Di sini perlunya pen-
            damping  pesantren yang kredibel  dan bekerja  secara intensif.
            Mereka butuh fasilitator yang kuat dan strategis agar dapat men-
            gakses semua sumber daya dan sumber dana yang ada untuk
            pengembangan potensi demi kemandiriannya.


            Ikhtiar untuk mengarah ke arah sana telah banyak dilakukan,
            namun sering gagal. Mengapa? Karena tidak sistemik. Mereka
            dibantu dengan program, namun pada saat yang sama, mereka
            tidak didampingi oleh pihak yang kuat, tangguh dan kredibel.
            Kalaupun ada, tidak mampu bertahan lama karena tidak siste-
            mik. Mereka tidak dibangun atas dasar potensi yang dimiliki.
            Tidak diciptakan kultur usaha dan tidak dirumuskan sistem yang
            kompatibel  dengan  perencanaan  program  ekonomi  yang sus-
            tainable.


            Komunitas pesantrenterdiri dari 4 pilar utama, yakni kiai, santri,
            alumni dan jama’ah pengajian. Secara ekonomi, ini potensi yang
            luar biasa. Pasar sejatinya adalah proses sosial dan manajerial
            individu-kelompok, sehingga memperoleh apa yang mereka bu-
            tuhkan dan inginkan dengan cara mempertukarkan produk dan
            nilai dengan pihak lain, sehingga antara supply dan demand ter-
            jadi keseimbangan (equilibrium).

            Dengan fasih Kang Jalil kemudian mengurai teori Core benefit,



                                                                       | 43
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62