Page 52 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 52

Abdul Jalil |  Dari Tukang Becak ke Wirausahawan Muda



            Menurut Widi Nugroho, Perencana Program dan Kegiatan pada
            Badan Kesbangpol Provinsi Jawa  Tengah, kehadiran Jagong
            Kamulyan adalah salah satu solusi untuk Indonesia di masa kini.


            Banyaknya “kegelisahan” yang dialami Masyarakat Indonesia,
            kebimbangan dan kebingungan yang apabila tidak segera dicar-
            ikan solusi akan bermuara pada keputusasaan dan ketidakper-
            cayaan terhadap pemerintahan. Hal ini harus segera dicarikan
            “obatnya”.Jagong Kamulyan (JK) adalah contoh kearifan lokal
            untuk menyelesaikan ketegangan sosial. Hal ini harus menjadi
            genre baru dalam penyelesaian problem sosial di Jawa Tengah
            yang sudah terjebak pada ‘ideologi’ formalitas dan pencitraan.


            “Banyak ide segardan kearifan lokal muncul pada diskusi-disku-
            si kecil JK ini. Jagong Kamulyan adalah jawaban dan obat dari
            kegelisahan kami,” ungkap Widi.


            Jagong Kamulyan lahir untuk menyegarkan  kembali  gagasan
            Kangjeng Sunan Kudus yang ingin membangun kota multi etnis
            multi religi. Di seantero jagad Nusantara tidak ditemukan se-
            buah situs purbakala yang secara vulgar mengusung pluralisme
            dan semangat toleransi, sebagaimana situs Menara Kudus.Den-
            gan tetap menghormati tradisi Hindu, bangunan Menara dibuat
            menghadap ke barat dan bentuknya menyerupai bangunan Can-
            di Kul-Kul Bali.

            Di sebelah halaman, terdapat tempat wudlu yang pada lubang
            pancurannya ada ornamen berbentuk kepala arca yang berjum-
            lah  delapan.  Delapan  pancoran  ini  mengandung  filosofi  As-
            tasanghikanarga dalam agama Budha, yakni pengetahuan, kepu-
            tusan, perkataan, perbuatan, penghidupan, daya usaha, meditasi
            dan kontemplasi.



            | 38
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57