Page 337 - PMK NOMOR 62 TAHUN 2023
P. 337

- 320 -




                                     Contoh:
                                       Loan IBRD                        : 4075-IND
                                       Nilai kontrak barang             : Rp111.000.000
                                       Kategori                         : Civil Work
                                       Persentase                       : 60%
                                       Nilai Kontrak                    : Rp111.000.000
                                       Nilai Fisik                      : Rp100.000.000
                                       Terdiri atas:
                                         ▪ Porsi PHLN                   : Rp66.600.000
                                         ▪ Porsi Pendamping             : Rp33.400.000
                                       PPN terdiri atas:
                                         ▪  PPN PHLN                    :Rp 7.326.000 (tidak dipungut)
                                         ▪  PPN Porsi Pendamping    :Rp 3.674.000
                                       Pencantuman dalam RKA-K/L: Nilai fisik + PPN dipungut
                                         ▪  PHLN                        : Rp66.600.000
                                         ▪  RMP                         : Rp37.074.000
                                       Cara perhitungannya
                                         Nilai Fisik: (100/111) X 111.000.000= Rp100.000.000
                                         ▪  Porsi PHLN                =60%X111.000.000
                                                                      = Rp66.600.000
                                         ▪  Porsi Pendamping          =(40%X111.000.000)−PPN
                                                                      = Rp33.400.000
                                         PPN:  11% X 100.000.000= Rp11.000.000
                                         ▪  Porsi PHLN                =11% X 66.600.000
                                                                      = Rp7.326.000
                                         ▪  Porsi Pendamping          =11% X 33.400.000
                                                                      = Rp3.674.000.
                                 (4) Metode Nonsharing
                                     Metode  tersebut  digunakan  untuk  menghitung  besaran
                                     alokasi dalam RKA-K/L bagi pinjaman luar negeri yang tidak
                                     mempersyaratkan persentase namun langsung menentukan
                                     besaran sumber dana. Penggunaan metode tersebut langsung
                                     dilakukan  dengan  menuliskan  besaran  dana  PHLN  dan
                                     rupiah murni pendampingnya.
                              h)  Pengalokasian  anggaran  kegiatan  yang  bersumber  dana  dari
                                 PHLN juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
                                 (1) Mencantumkan dana pendamping yang bersumber dari luar
                                     APBN,  antara  lain  dari  APBD,  anggaran  BUMN  atau  dari
                                     kontribusi masyarakat, dengan didukung dokumen yang sah
                                     dari pemberi dana pendamping. Setelah mencantumkan dana
                                     pendamping  dimaksud  dalam  RKA-K/L,  selanjutnya  pada
                                     Kertas Kerja (KK) RKA-K/L diberi kode “E” sehingga besaran
                                     dana pendamping tidak menambah pagu.
                                 (2) Dalam hal terdapat kegiatan yang belum terselesaikan dalam
                                     tahun  anggaran  yang  bersangkutan  dan  dilanjutkan  pada
                                     tahun      berikutnya,       penyediaan        dana      PHLN       dan
                                     pendampingnya menjadi prioritas.
                                 (3) Dalam  hal  pemanfaatan  suatu  pinjaman  luar  negeri
                                     dialokasikan  dalam  beberapa  tahun  anggaran,  penyediaan
                                     pagu pinjaman luar negeri pada setiap tahun anggaran dan
                                     dana           pendampingnya               menjadi            prioritas.
                                     Kementerian/Lembaga  diminta  membuat  tabel  perkiraan
                                     penarikan  PHLN  per  tahun.  Tabel  tersebut  juga  akan
                                     digunakan  dalam  hal  Kementerian/Lembaga  melakukan
                                     revisi percepatan penarikan PHLN pada tahun berjalan.
                                 (4) Untuk  menghindari  terjadinya  penolakan  oleh  lender  yang
                                     mengakibatkan  pembayaran  ineligible  pada  saat  pengajuan
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342