Page 34 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 34
waktu. Kebudayaan yang lalu bereksistensi pada masa kini dan disampaikan
pada masa yang akan datang.
I. Hubungan Filsafat, llmu, dan Filsafat llmu dengan llmu Politik
Politik dapat dikatakan sebagai filsafat karena dalam mempelajari politik
diperlukan cara berpikir yang kompleks sistematis serta politik adalah sebuah
ilmu yang menyangkut salah satu aspek kehidupan manusia berkaitan dengan
kemenangan yang perlu di analisis secara kritis.
Politik juga dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena politik memenuhi syarat
sebagai sebuah ilmu. Van Dyke menyatakan politik sebagai ilmu dengan
mengemukakan tiga syarat yakni (i) variability, (ii) sistematis, dan (iii) generality.
Pertama, variability. Politik dapat diuji oleh banyak spesialis dalam bidang
ilmu yang bersangkutan sehingga menimbulkan keyakinan yang mantap, baik
bobot maupun pengakuan dan dapat menjadi dasar bagi prediksi.
Kedua, sistematis. Pengetahuan dikatakan sistematis jika diorganisir ke
dalam pola/struktur dengan hubungan yang jelas, kepedulian terhadap sistem
berarti para ahli ingin meneruskan dari fakta-fakta yang khusus ke yang umum,
dari pengetahuan fakta-fakta yang terpisah menuju pengetahuan hubungan
antara fakta-fakta tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan ilmu yaitu mencapai
suatu hubungan antarfakta yang sistematis.
Ketiga, generality. Alasan untuk menekankan pada generality ini berkaitan
dengan tujuan utama karya ilmiah yaitu memberikan eksplanasi dan prediksi.
Eksplanasi dan prediksi membutuhkan penggunaan generalisasi yang implisit
(misalnya, acuan pada peraturan, hukum, atau teori). Objek dalam ilmu adalah
untuk mengembangkan generalisasi sehingga eksplanasi dan prediksi dapat
terjadi dengan tingkat kemungkinan yang maksimal.
Politik adalah sebuah ilmu yang memerlukan segenap pemikiran reflektif
terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan
ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Selain
itu politik suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi pemekarannya
bergantung pada hubungan timbal balik dan saling pengaruh antara filsafat dan
ilmu sehingga terjadi relevansi antara politik dan filsafat ilmu.
J. Hubungan Antara llmu Alam, Sosial, dan Humaniora
Selama bertahun-tahun, ilmu-ilmu sosial telah menjadi arena bagi sejumlah
23