Page 32 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 32
teruji secara empiris.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistematis. Kesatuan dari interaksi di antara
aktivitas, metode, dan pengetahuan dapat digambarkan sebagai bagan segitiga
penyusun menjadi ilmu. Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif
terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan
ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat
ilmu merupakan suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu
tertentu terhadap lambang-lambang dan struktur penalaran tentang sistem lambang
yang digunakan. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai
dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat mengenai ilmu. Filsafat ilmu
merupakan studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam
yang ditunjukkan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.
G. Tujuan Pendidikan Filsafat dan Filsafat llmu
Pendidikan filsafat diharapkan dapat mencapai kompetensi sebagai berikut:
(1) menghargai kedudukan akal (pikiran manusia); (2) filsafat merupakan sumber
perenungan yang dalam dan kontinu; (3) meyakini hasil pemikiran sebagai sumber
kebenaran; (4) pemikiran bebas dan sebebas-bebasnya; (5) pemikiran rasional
kritis; (6) tidak dibelenggu ideologi; (7i) tidak dibelenggu oleh kepercayaan/agama;
(8) mewaspadai atau menolak kebenaran hegemonik; (9) menolak gagasan
kebenaran absolut; (10) konstruktivisme bebas dalam pikiran; (11) rekonstruksi
konsep dan teori; (12) merespons adanya krisis ilmu; (13) menumbuhkembangkan
moralitas ilmu pengetahuan; (14) membangun kreativitas inventif ilmu; (15) Tuhan
dan wahyu; (16) pengetahuan filsafat bersifat abstrak; (17) filsafat memiliki konsep
dan teori-teori filosofis tentang segala sesuatu; dan (18) filsafat memiliki paradigma
dan metode-metode tersendiri.
Adapun tujuan dilaksanakan pembelajaran filsafat ilmu adalah:
3. Kembali kepada kesadaran berpikir kefilsafatan;
4. Merespons isu krisis ilmu pengetahuan;
5. Mengoreksi Paham Positivisme dan Pragmatisme;
6. Memberi dasar-dasar filosofis bagi ilmu yang baru;
7. Melakukan falsifikasi terhadap ilmu;
8. Membangun paradigma baru;
21