Page 27 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 27

1.  Teori  korespondensi;  teori  ini  berpendapat  bahwa  kebenaran  adalah
              hubungan  antara  subjek  dan  objek.  Kebenaran  baginya    telah  ada  sejak
              adanya dunia dan ia berada di luar diri manusia. Manusia bertugas mencari
              dan  menemukannya.  Oleh  karena  itu,  kebenaran  berada  pada  objeknya,
              bukan subjeknya.
           2.  Teori konsistensi; teori ini mengatakan bahwa kebenaran adlah sesuatu yang
              selalu  sama  kesan  antarsubjek  terhadap  objek  yang  sama,  sehingga
              validitasnya pun sangat tergantung pada tanggapan-tanggapan subjek yang
              satu dengan yang lain. Kebenaran dalam hal ini adalah hubungan antara apa
              yang di yakini dengan suatu fakta atau lebih yang berada di luar keyakinanya.
           3.  Teori pragmatisme; teori ini mekatakan bahwa kebenaran adalah pemikiran
              yang berguna bagi kehidupan praktis manusia. Pendeknya, kebenaran adalah
              suatu yang dapat dipraktikkan, karena memang baginya kebenaran bukanlah
              sesuatu yang ada, tetapi merupakan sesuatu proses kejadian. Oleh karena itu
              pula maka kebenaran adalah peroses pemeriksaan terhadap benar-tidaknya
              sesuatu dalam praktik. Kebenaran suatu tergantung pada historisitas manusia
              yang  berubah-ubah  yang  akan  membawa  pula  pada  kemajmukan  dalam
              melihat kebenaran itu.
           4.  Teori relativisme; kebenaran adalah sesuai pengetahuan dengan perangkat
              persepsi yang sehat.
           5.  Teori Empirisme;  kebenaran adalah pengetahuan yang bisa di alami secara
              indrawi.
           6.  Teori rejilius; teori ini berpandangan bahwa kebenaran adalah sesuatu yang
              datang dari tuhan. Kebenaran tidak dapat diraihjika hanya dengan menempuh
              intres  dan  rasio  saja,  kebenaran  tidak  dapat  diraih  jika  hanya  dengan
              menempuh intres dan rasio saja, tetapi ia mesti melalui standar pewahyuan
              yang sifatnya tentu akan berlaku sepanjang sejarah manusia










                                                                                       16
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32