Page 80 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 80
3. Internet of Things (IoT)
IoT adalah sebuah konsep di mana benda-benda yang sering dipergunakan
dalam keseharian (contoh: telepon genggam) dihubungkan pada satu jaringan, yang
mana data dari jarinagn tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya.
Pertimbangan-pertimbangan dalam penerapan IoT biasanya menyangkut tentang
kepercayaan, keamanan, perlindungan data pribadi, kejelasan manfaat dari
penggunaan data, dan peraturan yang jelas dalam pengimplementasiannya
(Government Office for Science, 2014). Untuk menjadi negara yang mempimpin
dalam hal IoT, Inggris menyadari perlunya pengimplementasian IoT di berbagai
bidang, termasuk pendidikan. CSE Education system, badan independen penyedia
jaringan teknologi di Inggris, menyatakan bahwa penggunaan IoE dapat
dimanfaatkan oleh sekolah untuk hal-hal seperti pencatatan daftar hadir, pengadaan
materi belajar, hingga pembelian kebutuhan sekolah (lihat Gambar di bawah).
Gambar 5. Pemamfaatan IoT di Sekolah
Pada tahun 2013, kerja sama senilai £800,000 (setara Rp 1,5 milyar) antara
perusahaan swasta, pemerintah Inggris dan universitas meluncurkan proyek
DISTANCE (Demonstrating the Internet of School Things-a National Collaborative
Experience). 8 sekolah dipilih untuk percobaan pengimplementasian pembelajaran
tentang cuaca dengan IoT di sekolah (ScienceScope, 2015). Sejak proyek
DISTANCE berlangsung, banyak sekolah-sekolah di Inggris yang kemudian
mengimplementasikan IoT di sekolah. Selain penggunaan IoT dalam pembelajaran.
IoT juga dapat digunakanuntuk membantu siswa di luar ruang kelas. Kompetisi
Longitude Explorer Prize yang diselenggarakan oleh Yayasan Nesta mendukung
69