Page 107 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 107
Penguatan konektivitas intra dan inter koridor dalam skala
nasional dan internasional merupakan strategi untuk meningkatkan
dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif dan merata
dengan slogan locally integrate and globally connected. Penguatan
konektivitas nasional telah merumuskan tiga (3) elemen utama
pengembangan konektivitas diantaranya menghubungkan pusat-pusat
pertumbuhan utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan
keterpaduan, memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan
daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui inter-modal
supply chain systems dan menghubungkan daerah terpencil dengan
infrastruktur dan pelayanan dasar secara luas (Slamet PH: 2013)
b. Penguatan kemampuan sumber daya manusia dan ilmu
pengetahuan serta teknologi
Menurut (Slamet PH: 2013) peningkatan kapasitas sumber
daya manusia dan ilmu pengetahuan serta teknologi di dalam koridor,
untuk mendukung ketercapaian MP3EI diperlukan program pendidikan
akademik, program pendidikan vokasi, program pendidikan profesi,
pengembangan SMK, pengembangan pelatihan kerja dan
pengembangan lembaga sertifikasi profesi. Dalam konteks ini, peran
sumber daya manusia yang berpendidikan menjadi kunci utama dalam
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Oleh
karena itu, tujuan utama didalam system pendidikan dan pelatihan
untuk mendukung hal tersebut di atas haruslah bisa menciptakan
sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan cepat
terhadap perkembangan sains dan teknologi.
J. Teaching Factory
Konsep sederhana teaching factory merupakan
pengembangan dari unit produksi dan Pendidikan Sistem Ganda yang
sudah dilaksanakan di SMK pada umumnya. Konsep teaching factory
merupakan salah satu bentuk pengebangan dari sekolah kejuruan
menjadi sekolah model produksi. Pembelajaran berbasis produksi
adalah suatu proses pembelajaran keterampilan atau keahlian yang
dirancang dan dilaksanakan prosedur dan standar kerja yang
sesungguhnya (Suryana, 2017).
Penyelenggara pendidikan dituntut mampu menghasilkan
lulusan yang kreatif dan inovatif menciptakan peluang usaha
(entrepreneur). Salah satu strategi untuk menyiapkan lulusan yang
mampu berwirausaha adalah mengembangkan teaching factory
sebagai tempat berlatih usaha. Edupreneurship tanpa teaching factory
99