Page 102 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 102
kemasyarakatan dan keagamaan, kebutuhan akan peningkatan
kualitas hidup diwilayah tersebut. Untuk dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut, maka seharusnya daerah tersebut harus
mengenali potensi yang ada untuk dikembangkan. Menurut Slamet
Sholeh dalam buku pendidikan vokasi untuk MP3EI (2012:29)
menyatakan bahwa untuk membangun sebuah daerah yang mampu
menopang peningkatan perekonomian bangsa maka diperlukan
sebuah wadah pendidikan yang mengarah pada peningkatan potensi
daerah dengan melahirkan tenaga kerja yang handal, profesional dan
inovatif. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan vokasi dan
kejuruan yang memiliki dasar khas yakni adanya hubungan antara
perolehan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memiliki nilai
kekaryaan khususnya keahlian yang dibutuhkan oleh dunia kerja
industri.
Kehadiran pendidikan vokasi dan kejuruan ini diharapkan
mampu menopang dan mendorong peningkatan perekonomian daerah
yang berimbang dengan peningkatan perekonomian pusat. Harapan
ini merupakan sebuah cita-cita bangsa untuk masuk dalam fase dua
belas (12) besar pada tahun 2025 sebagai negara yang tingkat
pertumbuhan ekonomi terbesar dan inklusif.
H. Model SMK Masa Depan
Model SMK masa depan yang dimaksud adalah SMK yang
mampu menjadi contoh bagi SMK bagi yang lain, model SMK masa
depan tidak terlepas dengan SMK model yang dicanangkan oleh
pemerintah yang selaras dengan Master Plan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam naskah
MP3EI dituliskan bahwa pengembangan ekonomi Indonesia dilakukan
melalui 6 koridor ekonomi dan setiap koridor telah ditetapkan nama-
nama kota pusat pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah
Sulawesi Selatan yang mempunyai 8 program utama yaitu pertanian,
pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata dan telematika.
Agar SMK model benar-benar mendukung ketercapaian
MP3EI, maka program yang diselenggarakan oleh SMK model
haruslah selaras dengan kegiatan-kegiatan potensi daerah. Ilmu-ilmu
yang diajarkan peserta didik di SMK model yaitu ilmu-ilmu yang sesuai
karakteristik Indonesia. SMK model harus membangun keselarasan
antara persediaan dan permintaan tenaga kerja dalam dimensi
kuantitas, kualitas, lokasi dan waktu yang lebih mengarah pada
demand driven daripada supply-driven
Mengacu pada visi misi Kemendikbud dalam buku pendidikan
vokasi untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
94