Page 99 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 99

Berdasarkan falsafah pendidikan kejuruan yang diuraikan tersebut di
                  atas, khususnya dari Charles Prosser dapat di asumsikan bahwa 16
                  butir  falsafah  tersebut  juga  sekaligus  kriteria  dasar  yang  sangat
                  esensial  dalam  penyelenggaraan  pendidikan  kejuruan.  Maksudnya
                  adalah  pendidikan  kejuruan  akan  dikatakan  dengan  klasifikasi  baik
                  apabila  mampu  memenuhi  16  kriteria  falsafah  pendidikan  kejuruan
                  tersebut.  Secara  ringkas  dari  16  butir  falsafah  pendidikan  kejuruan
                  dapat  diringkas  ke  dalam  16  butir  kriteria  ideal  pendidikan  kejuruan
                  yang  harus  dipenuhi,  yaitu:  1)  lingkungan  belajar,  2)  program  dan
                  fasilitas,  3)  praktek  langsung,  4)  Budaya  kerja,  5)  kualitas  input,  6)
                  praktek yang berulangkali, 7) tenaga pendidik yang berpengalaman, 8
                  kemampuan  minimal  lulusan,  9)  sesuai  pasar  kerja,  10)  proporsi
                  praktek,  11)  sumber  data  program  dari  pengalaman,  12)  program
                  dasar  kejuruan  dan  lanjutan,  13)  kebutuhan  tertentu  dan  waktu
                  tertentu, 14) hubungan dengan masyarakat, 15) administrasi fleksibel,
                  16) biaya pendidikan.
                   E.  Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan
                         Daerah     memiliki   kewenangan      menentukan     kebijakan
                  pengembangan  program  pendidikan  SMK  yang  sesuai  dengan
                  konteks  daerah.  Dalam  hal  ini,  pemerintah  harus  melihat  potensi
                  unggulan  daerah  dalam  mendirikan  SMK  di  Kabupaten.  Sehingga
                  program pendidikan SMK dapat diarahkan untuk menghasilkan tenaga
                  kerja  atau  sumber  daya  manusia  (SDM)  yang  lebih  produktif  dan
                  mampu  mendayagunakan  potensi  perekonomian  daerah,  mampu
                  memperbesar  perputaran  perekonomian,  sehingga  dalam  jangka
                  panjang akan meningkatkan kemandirian daerah. Program pendidikan
                  SMK  berorientasi  pada  upaya  mempersiapkan  peserta  didik  untuk
                  dapat  bekerja  pada  bidang  tertentu,  karena  itu  pembukaan
                  programnya  harus  didasari  oleh  alasan  yang  sangat  khusus
                  (justifikasi).
                         Justifikasi dibukanya satu program pendidikan SMK ditentukan
                  oleh  adanya  kebutuhan  nyata  yang  dirasakan  di  lapangan  berupa
                  tenaga kerja yang perlu dididik di SMK. Sekolah kejuruan sebenarnya
                  tidak  layak  ada  jika  di  lapangan  tidak  dibutuhkan  tenaga  yang  akan
                  dididik  di  sekolah  tersebut.  Oleh  karena  itu,  untuk  membuka  SMK
                  harus memperhatikan kompetensi keahlian yang sesuai standar yang
                  ada  dan  disesuaikan  dengan  kondisi  daerah.  Adapun  kompetensi
                  keahlian SMK seperti pada Tabel 5.

                                                                                     91
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104