Page 16 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 16

Tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara salah satu tokoh yang
                  mewarnai  filsafat  pendidikan  di  Indonesia.  Pandangannya  bahwa
                  dasar-dasar  pendidikan  barat  dirasakan  tidak  tepat  dan  tidak  cocok
                  untuk  mendidik  generasi  muda  Indonesia  karena  pendidikan  barat
                  bersifat regering, tucht, orde (perintah, hukuman ketertiban). Menurut
                  Ki  Hadjar  Dewantara  pendidikan  adalah  daya  upaya  untuk
                  memajukan  bertumbuhnya  budi  pekerti,  pikiran  dan  tubuh  anak,
                  dalam    rangka  kesempurnaan  hidup  dan  keselarasan  dengan
                  dunianya.  Ki  Hajar  Dewantara  memberikan  landasan  pemikiran
                  pendidikan  karakter  (budi  pekerti)  dan  pengetahuan  (pikiran)  yang
                  merupakan salah satu landasan pendidikan kejuruan abad 21. Saat
                  ini  keduanya  diperlukan  sebagai  kecakapan  dasar  menjawab
                  tantangan  persaingan  dunia  kerja  abad  21.  Ki  Hajar  Dewantara
                  memberi pemikiran sebagaimana berikut ini:
                         ”Mendidik anak itulah mendidik rakyat. Keadaan dalam hidup
                         dan  penghidupan  kita  pada  jaman  sekarang  itulah  buahnya
                         pendidikan  yang  kita  terima  dari  orang  tua  pada  waktu  kita
                         masih kanak-kanak. Sebaliknya anak- anak yang pada waktu
                         ini kita didik, kelak akan menjadi warganegara”
                         Pemikiran di atas menunjukkan tindakan antisipasif yang mirip
                  aliran  esensialisme.  Menurut  pemikiran  Ki  Hajar  Dewantara  bahwa
                  menyiapkan  generasi  yang  baik  di  masa  depan,  ditentukan  oleh
                  pendidikan  di  masa  kini.  Pendidikan  merupakan  suatu  proses  yang
                  berkesinambungan dari masa ke masa.
                         Tokoh KH. Ahmad Dahlan ikut mewarnai filsafat pendidikan di
                  Indonesia.  Tujuan  Pendidikan  menurut  KH.  Ahmad  Dahlan
                  hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang
                  berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham
                  masalah  ilmu  keduniaan,  serta  bersedia  berjuang  untuk  kemajuan
                  masyarakatnya. Menurut pemikiran KH. Ahmad Dahlan bahwa materi
                  pendidikan  berangkat  dari  tujuan  pendidikan  tersebut,  sehingga
                  kurikulum atau materi pendidikan hendaknya meliputi :
                  1)  Pendidikan  akhlaq,  yaitu  menanamkan  karakter  yang  baik
                     berdasarkan  Al-Qur‟an dan As-Sunnah.
                  2)  Pendidikan individu, yaitu menumbuhkan kesadaran individu yang
                     utuh  yang  berkesinambungan  antara  perkembangan  mental  dan

                                                                                      8
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21