Page 13 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 13

tidak  ditentukan  lebih  dahulu,  sedangkan  benda-benda  lain
                      bertindak  menurut  esensinya  atau  kodrat  yang  tidak  dapat
                      dielakkan.  Soren  Kierkegaard  dianggap  sebagai  bapak
                      eksistensialisme,  yang  menyatakan  bahwa  individu  adalah
                      semata-mata  bertanggung  jawab  untuk  memberikan  makna
                      kehidupan sendiri, untuk hidup kehidupan yang penuh gairah dan
                      tulus,  meskipun  banyak  hambatan  eksistensial  dan  gangguan
                      termasuk  putus  asa,  kecemasan,  absurditas,  keterasingan,  dan
                      kebosanan.
                   H.  Mazhab Perspektif Ilmu Pendidikan Teoretis (Pedagogik)
                      Pada  era  awal  abad  ke-20-an,  filsafat  pendidikan  cenderung
                      bergeser  ke  arah  yang  aplikatif  dalam  konteks  teoretis.  Salah
                      satu  yang  berkembang  di  Belanda  yakni  teori  pedagogik.
                      Pedagogik merupakan ilmu pendidikan teoretis yang dipengaruhi
                      oleh  sistem  berpikir  filosofis  dengan  metode  analisis  sintesis,
                      logis  dan  sistematis.  MJ.  Langeveld    berpandangan  bahwa
                      manusia  sebagai  makhluk    yang  dapat  dididik  (animial
                      educable),  dan  berbeda  dengan  makhluk  lain  yang  tidak  dapat
                      didik,  melainkan  hanya  dapat  dilatih  secara  terbatas  dengan
                      kebiasaan-  kebiasaan.  Pusat  kemanusiaan  pada  diri  manusia
                      (anthro-pologis centra), dicirikan oleh adanya kemampuan dasar
                      untuk berkembang melalui pendidikan yakni; berupa kemampuan
                      individualitas,  sosialitas  dan  moralitas.  Oleh  sebab  itu,  untuk
                      mencapai tujuan kehidupan ditetapkan tujuan pendidikan secara
                      jelas. Selain itu, dipersiapkan faktor pendukung seperti kurikulum,
                      sarana  belajar,  lingkungan  dan  guru  yang  mampu  melayani
                      pembelajaran. Proses pendidikan bertumpu pada tanggung jawab
                      guru,  sebagai  pengantar  anak  ke  arah  dewasa,  sehingga  guru
                      dituntut berwibawa di hadapan anak didik. Sikap ketergantungan
                      anak didik kepada guru, berlaku secara alami sebab ada masa-
                      masa  membutuhkan  pendampingan  dari  guru.  Pedagogik
                      memandang, anak didik sebagai objek pekerjaan mendidik, dan
                      mendidik  dipandang  sebagai  opvoeding  (memberi  makan)
                      kepada anak didik sebelum mampu mandiri (zeifstanding).
                   I.  Mazhab Postmodernisme



                                                                                      5
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18