Page 11 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 11

pengetahuan baru. Pada saat yang sama, Dewey khawatir oleh
                      banyak pemikiran    "belajar    berpusat    pada    anak".    Dewey
                      berpendapat    bahwa ketergantungan  terlalu  banyak  pada  anak
                      bisa  sama  dengan  merusak  proses belajar. Menurutnya potensi
                      kelemahan  dalam  garis  pemikiran  ini  adalah  bahwa  hal  itu
                      meminimalkan pentingnya isi serta peran guru.
                      Ide Dewey mempengaruhi banyak model lainnya. Banyak peneliti
                      yang  mengembangkan  Pembelajaran  Berbasis  Proyek  (PBL),
                      dan  menempatkan  peserta  berperan  aktif  sebagai  peneliti.
                      Menurut  Dewey  peran  guru  harus  sebagai  fasilitator  dan
                      pemandu.  Guru  di  sekolah  tidak  untuk  memaksakan  ide-ide
                      tertentu atau membentuk kebiasaan tertentu pada anak,   tetapi
                      guru menjadi mitra dalam proses pembelajaran dan membirnbing
                      siswa  secara  mandiri  menemukan  makna  dalam  area  subjek.
                      Falsafah  ini  telah  menjadi  ide  yang  semakin  populer  dalam
                      program persiapan guru.
                   E.  Mazhab Konvergensi
                      William  Stem  (1871-1939  M)    sebagai  pionir  dalam  psikologi
                      kepribadian dan intelektual dengan konsep IQ. Teorinya tentang
                      konvergensi mempunyai pandangan mengenai pertumbuhan dan
                      perkembangan  secara  sintetis  dan  dialektis,  yaitu  adanya
                      perpaduan  antara  kemampuan  dasar  yang  dibawa  sejak  lahir
                      dengan  faktor  lingkungan  dari  luar  dirinya.  William  Stem
                      mengemukakan  bahwa  pertumbuhan  dan  perkembangan
                      berjalan  secara  dialektis  atau  saling  berpengaruh  antara  faktor
                      internal dan ekstemal dari seseorang.
                      Faktor  pendidikan  yang  sengaja  dirancang  secara  sistematis
                      dapat  memberikan  makna  terhadap  faktor  bawaannya.  Faktor
                      bawaan  kurang  bermakna  apabila  tidak  terjadi  dukungan  faktor
                      luar. Oleh karena itu, untuk pencapaian tujuan pertumbuhan dan
                      perkembangan  secara  optimal  dibutuhkan  saling  berinteraksi.
                      Intelegensi (kecerdasan) anak didik, dapat dikembangkan melalui
                      proses  interaksi  dengan  faktor  pembentuk  dari  luar.  Walaupun,
                      paham ini mengakui bahwa kekuatan kecerdasan sebagian besar
                      sangat dipengaruhi oleh keturunan.
                   F.  Mazhab Essensialisme

                                                                                      3
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16