Page 9 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 9
BAB I
MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, filosofi atau filsafat
adalah 1) pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya; 2) teori yang
mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; 3) ilmu yang berintikan
logika, estetika, metafisika, dan epistimologi.
Wowo Sunaryo Kuswana (2013: 27) menyatakan bahwa filsafat
pendidikan merupakan bidang filsafat terapan, dan merupakan
transformasi filsafat tradisional (ontologi, etika, epistemologi),
serta pendekatan kelembagaan (filsafat spekulatif, perspektif dan
atau analitik). Filsafat pendidikan merupakan studi filosofis mengenai
tujuan dan proses dalam mencapai cita-cita pendidikan. Mencakup
hal yang sangat mendasar, seperti pola pengasuhan dalam mendidik,
nilai-nilai dan norma melalui proses pendidikan, batas-batas dan
legitimasi pendidikan sebagai disiplin akademis serta hubungan
antara teori dengan praktik pendidikan.
Menurut Wowo Sunaryo Kuswana (2013: 27) lintasan filsafat
pendidikan dari masa ke masa ditinjau dari mazhab yang
terdokumentasi sebagai berikut:
A. Mazhab Empirisme
Mahzhab ini dibawa oleh John Lock (1632-1704 M) menyatakan
bahwa manusia dilahirkan dengan jiwa yang kosong sama seperti
lilin yang putih bersih dari pengaruh apapun (Tabulae Rasae).
Manusia dapat dibentuk dan dilukis menurut kehendak pendidik,
tanpa kemampuan mengadakan respons terhadap pengaruh dari
luar jiwanya.
B. Mazhab Naturalisme
Mahzhab ini dibawa oleh Jean Jacques Rousseau (1712-1778 M)
yang memiliki pandangan bahwa suatu kemampuan dipengaruhi
oleh pembawaan secara alamiah yang telah terbentuk pada
setiap pribadi manusia.
C. Mazhab Nativisme-Pesimisme
Arthur Schopenhauer (1788-1880 M) berpandangan bahwa anak
dilahirkan dengan pembawaan baik dan buruk. Pembawaan
1