Page 10 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 10

merupakan      kemampuan       psikologis   dengan      berbagai
                      kecenderungan,    seperti  minat,      bakat,  keturunan  yang
                      semuanya  sebagai  faktor  penentu  dari  perkembangan  dan
                      pertumbuhan.
                   D.  Mazhab Pragmatisme
                      Pragmatisme merupakan  perkembangan  dari  Realisme,  tumbuh
                      dan  berasimilasi  dengan  inti  pemikiran  Yunani  Kuno  dari
                      Heraclitos  (544-484  SM).  Pandangan  Hearclitos  bahwa  sifat
                      utama  dari  kenyataan  hidup  adalah  perubahan.  Tidak  ada
                      sesuatu kenyataan yang tetap di muka bumi ini, semuanya akan
                      mengalir  terus  dan  berubah,  kecuali    perubahan  itu  sendiri.
                      Protagoras     (480-410SM),     yang    berpandangan      bahwa
                      kebenaran,  nilai  dan  norma  tidak  bersifat  mutlak,  melainkan
                      bersifat relatif tergantung waktu dan tempat.
                      John  Dewey  (1859  -1952  M)  bersama-sama  dengan  Charles
                      Sanders Peirce dan William  James,  diakui  sebagai  salah  satu
                      pendiri  filsafat  pragmatisme  dan psikologi fungsional. Selain itu,
                      banyak mempublikasikan tentang pendidikan. Tulisan-tulisannya,
                      berisikan    beberapa    tema    berulang,    mengenai    lingkaran
                      kebenaran;  pendidikan  yang  terus-menerus  dan  belajar  adalah
                      proses  sosial  dan  interaktif.  Dewey  membuat  kasus  yang  kuat
                      untuk pentingnya pendidikan tidak hanya  sebagai  tempat  untuk
                      memperoleh  pengetahuan,  namun  juga  sebagai tempat  untuk
                      belajar  bagaimana  untuk  hidup.  Pandangannya  bahwa  tujuan
                      pendidikan    tidak    harus    berputar    seputar    pengadaan    pra
                      keterampilan  yang ditentukan, melainkan realisasi potensi penuh
                      seseorang  dan  kemampuan  untuk  menggunakan    keterampilan
                      itu    untuk    kebaikan    yang    lebih    besar.    Dewey  mengakui
                      bahwa      pendidikan      dan      sekolah      adalah      instrumental
                      dalam  menciptakan  perubahan  sosial  dan  reformasi.  Dewey
                      juga  memiliki  gagasan  tertentu    tentang    bagaimana
                      pendidikan    harus    dilakukan    dalam    kelas.    Ia  berpendapat
                      bahwa  agar  pendidikan  menjadi  efektif,  konten  harus  disajikan
                      dengan     cara   yang   memungkinkan      anak    didik,   untuk
                      menghubungkan       antara  informasi  baru  ke  pengalaman
                      sebelumnya,     sehingga    memperdalam      hubungan  dengan

                                                                                      2
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15