Page 31 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 31
dan pada abad pertengahan orang masih
menganggap asing terhadap aliran ini. Untuk
selanjutnya zaman Aufklarung (pencerahan),
materialisme mendapat perhatian dan penganut yang
penting di Eropa Barat. Pada abad ke-19
pertengahan, aliran ini semakin berkembang di Barat
oleh karena, dengan faham ini, orang-orang merasa
memiliki secercah harapan terhadap pencapaian ilmu
pengetahuan alam yang mulai mengalami kemajuan.
Materialisme berpandangan bahwa hakikat
realisme adalah materi, bukan rohani, bukan spiritual,
atau supranatural. Demokritos (460-360 SM),
merupakan pelopor pandangan materialisme klasik,
yang disebut juga “atomisme”.
Randal, et.al,1942, dalam Sadulloh
(2003:113), bahwa karakteristik umum materialisme
pada abad delapan belas berdasarkan pada suatu
asumsi bahwa realitas dapat dikembangkan pada
sifat-sifat yang sedang mengalami perubahan gerak
dalam ruang. Asumsi tersebut menunjukkan bahwa:
1. Semua sains seperti biologi, kimia, fisika,
psikologi, sosiologi, ekonomi, dan yang lainnya
ditinjau dari dasar fenomena materi yang
berhubungan secara kausal (sebab akibat), jadi
semua sains merupakan cabang dari sans
mekanika.
2. Apa yang dikatakan “jiwa” dan segala
kegiatannya (berpikir, memahami) adalah
merupakan suatu gerakan yang kompleks dari
otak, sistem urat syaraf, atau organ-organ
24