Page 8 - MATERI AGT PADA PASIEN GOUT
P. 8
arthritis antara lain Short Form Mini Nutritional Assesment (MNA-SF), Nutrition Risk
Index (NRI), Geriatric Nutrition Risk Index (GNRI), Nutrition Screening Initiative (NSI)
serta Canadian Nutrition Screening Tool.
Gambar 4. Contoh Formulir Skrining NSI
2. Asuhan Gizi pada Pasien Gout Arthritis
a) Assesment Gizi (pengkajian gizi) meliputi :
1) Antropometri meliputi berat badan (BB), tinggi badan (TB), IMT, dan
pengukuran lain seperti panjang depa, lingkar lengan atas (LLA) atau tinggi
lutut apabila pasien tidak dapat diukur BB dan TBnya.
2) Biokimia: kadar asam urat, kristal urat urin, BUN, kreatinin.
3) Klinis dan fisik:
• Gejala khas: nyeri pada persendian, bengkak pada sendi lutut / ibu jari.
• Vital sign: tekanan darah, nadi, respirasi.
4) Dietary: asupan makan (energi, protein, lemak, karbohidrat, purin, vit C) dan
kebiasaan makan sebelum sakit.
5) Kondisi ekonomi dan data lain yang menunjang: kondisi ekonomi dan sosial
pasien, riwayat penyakit pasien, riwayat penyakit keluarga, riwayat
pengobatan dan lain-lain.
b) Diagnosis Gizi
Diagnosis gizi meliputi domain intake, klinis, dan kebiasaan (behavior). Beberapa
contoh diagnosis pada kasus Gout Arthritis sebagai berikut:
1) Intake purin berlebihan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
gizi ditandai dengan setiap hari mengkonsumsi jeroan.
2) Perubahan nilai laboratorium disebabkan oleh gangguan metabolisme purin
dibuktikan dengan peningkatan kadar asam urat di atas normal.
3) Kurangnya pengetahuan tentang makanan yang rendah purin berkaitan dengan
kurangnya informasi tentang gizi seimbang ditandai dengan pemilihan bahan
makanan tinggi purin.