Page 13 - Modul Kimia Sidang
P. 13
KIMIA PEMISAHAN
2. Volalitas Relatif
Adapun tekanan parsial masing – masing komponen sangat tergantung kepada fraksi
mol komponen , dapat dituliskan sebagai :
= Y A dan = Y B
Dengan hubungan ini dapat ditulis perbandingan antara P A dan P B adalah :
P A Y A X A P 0 A X A
P B Y B X B P 0 B X B
3. Piring Teoretis
Campuran ideal yang serupa juga dapat dilukiskan dengan menggambarkan komposisi
campuran lawan temperatur. Komposisi uap dan cairan campuran biner mempunyai profil
seperti Gambar 5. Tampak disana bahwa komposisi uap berbeda dengan komposisi cairnya.
Kurva kesetimbangan yang di sebelah bawah merupakan kurva kesetimbangan cair (garis cair
jenuh), sedangkan kurva di atasnya adalah kurva kesetimbangan gas (garis uap jenuh). Di
daerah di bawah kurva cair, semua komposisi akan dijumpai dalam bentuk cair, sedang di
atas kurva kesetimbangan gas, semua komposisi berada dalam fasa gas. Di daerah tengah di
dalam kurva gas dan kurva cair maka didapati campuran kedua komponen dalam bentuk uap
maupun cair secara seimbang, dan jumlahnya dapat dihitung menurut komposisinya.
Gambar 5. Diagram Fasa Untuk Menggambarkan Piring Teoritis Di Dalam Refluks
Jika kita menggambarkan diagram fase lebih detail seperti Gambar 5. Dimana
0
ditambahkan garis bantuan 45 yang menandakan komposisi yang sama antara A, dan B. A
merupakan komponen yang lebih volatil. Sumbu x adalah fraksi mol A sebagai cairan sumbu
y adalah fraksi mol A sebagai uap. Jumlah piring teoritis dapat dihitung sebagai jumlah
satuan tahapan proses tercapainya kesetimbangan cair – uap mulai dari titik jenuh cair ke titik
jenuh uap ke titik cair lagi.
Page | 8