Page 34 - E-MODUL IPA TERPADU BERBASIS ETNOSAINS
P. 34
alergi dan penyakit serius seperti kanker. Pada zat aditif dengan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) sudah dinyatakan dapat dikonsumsi dan diizinkan untuk diproduksi
dengan tidak digunakan secara berlebihan sehingga berdampak buruk pada
kesehatan.
Macam-macam zat aditif pada makanan terdiri atas pewarna, pemanis,
pengawet, penyedap rasa, pemberi aroma, dan antioksidan.
1. Pewarna
Zat pewarna merupakan suatu bahan kimia yang sengaja diberikan ke dalam
makanan dengan tujuan untuk menghasilkan produk bahan pangan yang lebih
menarik karena makanan atau minuman mempunyai warna. Contoh pewarna alami
yaitu kunyit yang dapat menghasilkan kurkumin sehingga dapat memberikan warna
kuning pada makanan. Terdapat beberapa zat pewarna buatan (sintetis) yang
diperbolehkan dan banyak digunakan dalam bahan pangan, yang dapat dilihat pada
tabel 2.1.
Tabel 2.1 Contoh pewarna sintesis
No. Nama Warna
1. Brilliant Blue CFC Biru
2. Eritrosin Merah
3. Fast Green CFC Hijau
2. Pemberi aroma
Zat aditif pemberi aroma pada makanan ditambahkan untuk memberikan aroma
pada makanan. Pemberi aroma pada makanan juga dapat memberikan warna dan
rasa pada makanan, misalnya pandan. Zat aditif sintetis pada pemberi aroma banyak
berasal dari golongan ester, misalnya Isoamil asetat (aroma dan rasa pisang), Isobutil
propionat (rasa dan aroma anggur) yang banyak ditambahkan pada minuman ringan.
3. Penyedap
Penyedap pada makanan adalah suatu zat yang ditambahkan pada makanan
dengan tujuan untuk menambahkan rasa tertentu pada makanan tersebut.
Penyedap pada makanan dibedakan menjadi penyedap alami dan buatan. Penyedap
alami berasal dari tumbuhan berupa metabolit sekunder. Contohnya ekstrak bahan
penyedap dan bumbu atau rempah pada masakan. Bahan penyedap sintetis atau
buatan adalah senyawa kimia yang disentesa untuk memperoleh produk pangan
dengan rasa yang diinginkan dengan menyerupai zat aditif alami. Penyedap rasa
sintetis yang paling banyak digunakan dalam kehhidupan sehari-hari adalah MSG
(Monosodium Glutamat) atau dikenal dengan vetsin (Amir et al., 2021).
4. Pengawet
Pengawet merupakan zat yang digunakan ke dalam makanan yang mudah rusak
untuk mengambat pertumbuhan bakteri. Tujuan diberikan pengawet adalah untuk
memberikan daya simpan yang lebih lama pada bahan pangan (Tahir et al., 2019).
Pengawet dapat dibedakan menajdi pengawet alami dan pengawet buatan. Contoh
dari pengawet alami dapat dilihat pada tabel 2.2.
30