Page 18 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 18

Jawa, bahwa mungkin berakar pada kata Sansekerta itu, yang
            berarti tempat atau bumi. Kalau argumentasi itu benar, maka
            ma-loko bisa dikatakan mengandung arti yang sama dengan arti
            yang diberikan dalam tradisi kekuasaan di Jawa. Maka dengan
            demikian Maloko atau Maluku berarti  penguasa dunia.

                Karena setiap raja di Maluku, baik Temate, Tidore, Bacan,
            maupun Jailolo,  menggunakan istilah maloko  sebagai bagian
            dart  gelar  kebesarannya,  maka dengan sendirinya  ini  berarti
            bahwa setiap raja atau sultan tersebut adalah penguasa dunia.
            Namun berbeda dengan di  Jawa,  kehadiran empat penguasa
            dunia di Maluku Utara justru merupakan kelaziman. Interaksi
            antara mereka diatur sedemikian rupa sehingga kontlik-konmk
            yang menghancurkan bisa dihindart. Inilah makna pokok dart
            ideologi  Maloko  Kie  Raha  (Maluku  Empat  Gunung)  yang
            membenarkan adanya konfederasi tersebut.
                Argumentasi dari Van Fraassen tersebut memang menarik,
            kecuali  satu  hal.  Belum  ada  seorang  ahli  linguistik  yang
            mempelajart  bahasa-bahasa di  Maluku  Utara berkesimpulan
            bahwa dalam bahasa-bahasa di wilayah itu terdapat pengaruh
            bahasa  Sansekerta.  Sebab  itu  agak  sulit  kita  membuat
            loncatan  pemikiran  dengan  mengatakan  bahwa  loko
            mengandung arti yang sama atau hampir sama dengan loka.
            Namun tekanan pada Maloko Kie Raha sebagai ideologi yang
            mempersatukan kerajaan-kerajaan di Maluku Utara, terutama
            sebelum voe menjadi dominan dalam abad  ke-17, adalah suatu
            kesimpulan yang didukung oleh banyak fakta.
                Penelitian  lebih  lanjut  mengenai  kebahasaan barangkali
            bisa  membuka jalan ke  arah  penjelasan mengenai  arti  kata
            Maluku itu. Kamus bahasa Sahu yang disusun oleh Visser dan
            Voorhoeve,  umpamanya,  tidak  mencantumkan  kata  loko.
            (Visser &  Voorhoeve : 1987).
                Wilayah  Maluku  yang  sekarang  ini  luasnya  kurang lebih
                    2
            900  km ,  umumnya  terdiri  atas  pulau-pulau  vulkanis  atau
            pulau-pulau  karang yang  berbukit-bukit  dan  bergunung-
            gunung,  sehingga  tidak terdapat  dataran rendah yang luas


                                            3
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23