Page 18 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 18
*
Dahulu kala, sekelompok manusia menghuni tepian
danau Poso. Mereka hidup dari hasil berburu dan meramu
tumbuh-tumbuhan di sekitarnya. Kaum pria akan
menggunakan parang, tombak, panah dan sumpit untuk
berburu rusa, babi hutan, pelanduk, ikan dan burung untuk
disantap serta ada yang diambil kulitnya sebagai selimut;
sedangkan kaum perempuan akan mengambil buah-
buahan dan dedaunan untuk diramu jadi bahan makanan
bersama hasil buruan kaum pria. Mereka lalu melakukan
pembagian wilayah kelompok melalui kesepakatan di
antara mereka. Salah satu dari hasil pembagian wilayah
tersebut adalah perkampungan yang banyak ditemui suatu
jenis pepohonan yang setiap tahun berganti daun, yang
lalu disebut dengan nama Pamona.
Pada suatu hari, kampung Pamona didatangi oleh tujuh
orang asing yang mengaku berasal dari seberang lautan.
Dengan terbata-bata, tujuh orang pemuda itu menjelaskan
bahwa mereka mahir membuat batu dan melukis, serta
ingin mencari tempat tinggal. Perjalanan panjang dan
melelahkan menuntun mereka sampai ke tempat-tempat
di pesisir sungai lalu kini di tepian danau Poso yang
terlihat sangat subur dan layak untuk dijadikan tempat
menetap. Warga kampung yang ramah membuat mereka
jatuh hati pada tempat itu. Setelah tinggal berbaur dengan
warga selama beberapa waktu, mereka meminta izin
untuk pulang dan berjanji akan kembali mengajak sanak
saudara serta keluarga mereka menetap di kampung
Pamona.
14