Page 363 - MODUL PTP
P. 363
BAB II
PENGENALAN MODEL E-PEMBELAJARAN
A. Open Learning dan Distance Learning
Belajar merupakan semua aktifitas jiwa raga berlangsung dalam interaksi aktif dalam
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan perilaku yang relatif permanen.
Interaksi yang dimaksud bisa dalam bentuk interaksi dengan sumber-sumber belajar baik
yang berupa lingkungan maupun manusia lain. Dalam persekolahan konvensional, sistem
interaksi ini bisa jadi berbentuk kurikulum sekolah dan interaksinya antara pebelajar dan
sumber belajar berlangsung dalam satu ruang yang biasa disebut kelas.
Proses belajar dalam ruang-ruang kelas konvensional mempertemukan pebelajar dengan
sumber belajar dalam satu waktu dan tempat yang sama. Dalam kelas konvensional
semacam ini, semua pebelajar melakukan proses belajar yang sama, karena
guru/tutor/dosen tentu sangat sulit menyelenggarakan aktifitas pembelajaran yang
beragam di satu waktu. Di sisi lain, sessungguhnya kebutuhan belajar seseorang berbeda
dengan orang lainnya, sehingga sebetulnya kelas-kelas konvensional semacam ini tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan belajar yang ideal. Idealnya kebutuhan belajar
seseorang dipilih dan direncanakan oleh pembelajar sendiri.
Belajar akan dapat memenuhi tujuannya –terjadi perubahan tingkah laku: lebih
pandai/lebih terampil– jika pebelajar dapat memilih sendiri materi, sumber dan cara
belajarnya. Karena sebetulnya pebelajarlah orang yang paling mengerti kebutuhan
belajarnya. Pembelajaran yang memungkinkan pebelajar memilih sendiri materi, sumber,
dan cara belajarnya inilah yang disebut pembelajaran terbuka (open learning). Tetapi
pada praktiknya –terutama pada suatu proses pembelajaran dengan kurikulum yang
terstruktur–akan sangat sulit menyelenggarakan pembelajaran yang benar-benar
terbuka.
Menyelenggarakan pembelajaran di mana pebelajar benar-benar bisa memilih sendiri
materi, sumber, dan cara belajarnya tentu memilkki beberapa kesulitan. Selain kesulitan
memenuhi ragam sumber belajar dan menjamin ketersediaan mentor/guru/tutor,
kekhawatiran yang paling besar adalah pembelajaran bisa jadi menjadi tidak terstruktur.
Satu hal yang bisa dilakukan oleh penyelenggara pembelajaran terbuka adalah dengan
memberikan beberapa alternatif cara belajar yang bisa dipilih pebelajar, menjamin
ketersedian sumber belajar yang melimpah, serta memberi keleluasaan apakah
pembelajar menginginkan diukur/diuji kemampuannya di akhir pembelajaran atau tidak.
Hal-hal di atas menjadi sangat sulit jika pembelajaran masih diselenggarakan di ruang-
runag kelas konvensional. Untungnya teknologi zaman ini mempu mengatasi hal tersebut.
Telah disebutkan di atas, belajar merupakan bentuk interaksi dengan lingkungan. Salah
satu interaksi yang mungkin terjadi adalah interaksi antara guru/mentor/tutor dengan
pebelajar. Interaksi ini dimungkinkan tidak harus selalu terjadi di ruang yang sama. Bisa
jadi di ruang yang berbeda dan di waktu yang sama. Bisa jadi di ruang yang berbeda dan
waktu yang berbeda. Bahkan bisa jadi pembelajaran berlangsung secara mandiri tanpa
Modul 9. E- Pembelajaran 3