Page 366 - MODUL PTP
P. 366
melempar lembing kurang membantu. Cara yang relatif mudah adalah dengan
memutarkan video cara melempar lembing yang benar beserta penjelasannya.
Kekurangan menggunakan media ini adalah, pembuatan medianya yang relatif lebih
sulit dan memerlukan waktu relatif lebih lama.
4. E-pembelajaran dengan media interaktif
Untuk beberapa materi pembelajaran, media audio-visual terkadang belum mencukupi
untuk menyampaikan pesan. Sebagai contoh, seorang guru matematika ingin
menunjukkan gradien garis = + dan pengaruhnya terhadap grafik garis ketika
gradiennya berubah. Guru matematika ini bisa saja menyajikan grafik garis dalam
bentuk video dengan beberapa nilai . Akan tetapi akan lebih bermakna materi ini
disajikan dalam satu bentuk media interaktif, di mana siswa sendiri bisa mengubah-
ubah nilai berulang kali dan mengamati perubahan pada grafik garisnya.
5. E-pembelajaran dengan media hypermedia
Teks yang menyimpan informasi dalam bagian-bagiannnya yang disebut nodes atau
mata rantai atau juga biasa disebut hyperlink disebut hyperteks. Pengertian ini
digunakan juga untuk mendefinisikan hypermedia, sehingga hypermedia merupakan
media (bisa saja berupa teks) yang menyimpan informasi dari nodes/hyperlink yang
bisa saja berupa teks, grafik, audio, video, atau media interaktif. Media yang tersimpan
di hyperlink-nya itu bisa jadi juga menyimpan hyperlink selanjutnya, sehingga
hypermedia memerlukan perangkat komputer dan bahkan internet untuk mengkases
seluruhnya. E-pembelajaran dewasa ini maknanya menyempit menjadi e-
pembelajaran dengan menggunakan internet dan komputer semacam ini.
Ditinjau dari sudut waktu interaktifitas guru dan siswa, e-pembelajaran dibedakan
menjadi synchronous dan asynchronous. Pada e-pembelajaran tipe synchronous
interaksi terjadi secara langsung (pada waktu yang sama) antara guru/tutor mengakses
secara bersamaan, baik melalui internet maupun intranet. E-pembelajaran tipe ini
hampir sama dengan pembelajaran tatap muka secara langsung di kelas, namun ini
bersifat maya (virtual) dan lokasi pembelajar bisa berada di mana saja. Salah satu
bentuk e-pembelajaran synchronous adalah dengan teleconference atau videocall.
E-pembelajaran tipe asynchronus (tidak pada waktu bersamaan) proses
pembelajarannya bisa berbeda, misal pesan/materi pembelajaran yang akan
disampaikan oleh guru/tutor direkam terlebih dahulu sebelum digunakan oleh
pembelajar. Proses pembelajaran seperti ini lebih popular karena memberikan
keuntungan pada pembelajar dalam mengatur waktu pembelajarannya. Dan
pembelajar tidak terikat untuk melibatkan guru/tutor maupun pembelajar lainnya
pada saat yang sama. Meski demikian e-pembelajaran asynchronus dapat pula diatur
agar aktifitas dan penugasan tetap terkendali oleh guru. Guru/tutor memberikan
materi melalui internet, namun peserta belajar dapat mengakses pada waktu
berlainan. Meski demikian guru/tutor dapat memberikan tugas/latihan dan pembelajar
mengumpulkannya melalui email sesuai waktu yang ditentukan.
6 Modul 9. E- Pembelajaran

