Page 34 - MODUL PEMBELAJARAN_revisi
P. 34

F. LAYANG-LAYANG


                  1.  Sifat-Sifat Layang-Layang

                      Gambar 8.21 (a) dan (b) menunjukkan dua segitiga sama kaki dengan panjang alas sama,
                      tetapi panjang sisi antara kedua segitiga itu tidak sama.         D
                                    B
                         (a)                        (b)                    (c)
                                                            D                   A                C


                                                    A                 C
                            A                C

                                                                                        B

                                                          Gambar 8. 21

                      Jika kedua segitiga itu diimpitkan pada alasnya, maka akan diperoleh bangun segi empat
                        ABCD seperti Gambar 8.21c. Bangun ini disebut layang-layang.
                          Perhatikan kembali gambar 8. 21. Pada gambar terlihat:
                        a. AD = CD dan AB = BC (sisinya sepasang-sepasang sama Panjang).
                        b. AOB  =  BCO  dan  DAO  =  DCO,  sehingga  BAD  =  BCD.  Layang-layang  memiliki
                           sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
                        c. ABO  =  CBO  dan  ADO  =  CDO.  Masing-masing  sudut  dibagi  oleh  diagonal  BD.
                           Diagonal BD merupakan sumbu simetri.
                        d. DO dan BO merupakan garis berat ∆ACD dan ∆ACB, maka AO = CO dan BD ꓕ AC

                          Jika salah satu diagonal membari dua sama Panjang diagonal yang lain, maka kedua
                        diagonal itu saling tegak lurus.
                        Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat layang-layang:
                        a.  sisinya sepasang-sepasang sama panjang
                        b.  sepasang sudut yang berhadapan sama panjang
                        c.  salah  satu  diagona  membagi  dua  sama  panjang  diagonal  lainnya,  maka  kedua
                            diagona tersebut saling tegak lurus.







                                                                                                          29
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39