Page 60 - E-MODUL
P. 60

2)  Kepala Negara di tangan satu orang, yaitu Presiden.
                                                 Pada  tanggal  13  Juli  1945,  sidang  panitla  Perancang
                                          Undang-Undang  Dasar,  yang  diketuai  oleh  Ir.  Soekarno,
                                          mombahas hasil kerja panitia kecil di bawahnya, yang tugasnya
                                          adalah khusus merancang isi dari Undang-Undang Dasar, yang
                                          beranggotakan 7 orang tersebut.

                                                 Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar berhasil
                                          membahas beberapa hal dan menyepakati antara lain ketentuan
                                          tentang  Lambang  Negara,  Negara  Kesatuan,  sebutan  Majelis
                                          Permusyawaratan  Rakyat,  dan  membentuk  Panitia  Penghalus
                                          Bahasa  yang  terdiri  atas  Djajadiningrat,  Salim,  dan  Supomo.
                                          Rancargan  Undang-Undang  Dasar  diserahkan  kepada  Panitia
                                          Penghalus Bahasa.

                                                 Pada tanggal 14 Juli 1945, BRUPKI mengadakan sidang
                                          dengan agenda "Pembicaraan tentang pernyataan kemerdekaan".
                                          Sidang  pleno  BPUPKI  menerima  laporan  panitia  Perancang
                                          Undang-Undang Dasar, yang dibacakan olen katun panitianya
                                          sendiri,  Ir.  Soekarno,  Dalam  laporan  tersebut  membahas
                                          mengenal rancangan Undang-Undang Dasar yang di dalamnya
                                          tercantum  tiga  masalah  pokok  yartu  :  Pernyataan  tentang
                                          Indonesia Merdeka Pembukaan Undang-Undang Dasar Batang
                                          tubuh  Undang-Undang  Dasar  yang  kemudian  dinamakan
                                          sebagai "Undarg- Undang Dasar 1945", yang isinya meliputi :
                                          Wilayah negara Indonesia adalan sama dengan bekas wilayah
                                          Hindia Belanda dahulu, ditambah dengan Malaya, Borneo Utara
                                          (sekarang adalah wilayah Sabah dan wilayah Serawak di negara
                                          Malaysia,  serta  wilayah  negara  Brunei  Darussalam),  Papua,
                                          Timor-Portugis (sekarang adalah wilayah negara Timor Leste),
                                          dan pulau-pulau di sekitarnya, Bentuk negara Indonesia adalah
                                          Negara  Kesatuan,  Bentuk  pemerintahan  Indonesia  adalah
                                          Republik, Bendera nasional Indonesia adalah Sang Saka Merah
                                          Putih, Bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia.

                                                 Konsep proklamasi kemerdekaan negara Indonesia baru
                                          rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama
                                          "Piagam  Jakarta",  sedangkan  konsep  Undang-Undang  Dasar
                                          hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat "Piagam Jakarta",
                                          Sementara  itu,  perdebatan  terus  berlanjut  di  antara  peserta
                                          sidang BPUPKI mengenai penerapan aturan Islam, Syariat Islam,
                                          dalam  negara  Indonesia  baru.  "Piagam  Jakarta"  atau  "Jakarta



                                                                                                     51
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65