Page 61 - E-MODUL
P. 61

Charter" pada akhirnya disetujui dengan urutan dan redaksion
                                          yang sedikit berbeda.

                                                 Sedangkan sidang pada tanggal 15 Juli 1945 melanjutkan
                                          acara  "Pembahasan  Rancangan  Undang-  Undang  Dasar".
                                          Setelah  Ketua  Perancang  Undang-Undang  Dasar,  Soekamo
                                          memberikan  penjelasan  naskah  yang  dihasilkan  dan
                                          mendapatkan tanggapan dari Moh. Hatta, lebih lanjut Soepomo,
                                          sebagai Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar, diberi
                                          kesempatan  untuk  memberikan  penjelasan  terhadap  naskah
                                          Undang-Undang Dasar.

                                                 Penjelasan  Soepomo,  antara  lain  menjelaskan  betapa
                                          pentingnya  memahami  proses  penyusunan  Undang-Undang
                                          Dasar (Sekretariat Negara Indonesia, 1995:264)."Paduka Tuan
                                          Ketua! Undang-Undang Dasar Negara Mana Pun Tidak Dapat
                                          Dimengerti  Sungguh-Sungguh  Maksudnya  Undang-Undang
                                          Dasar  Dari  Suatu  Negara,  Kita  Harus  Mempelajari  Juga
                                          Bagaimana Terjadinya Teks Itu, Harus Diketahui Keterangan-
                                          Keterangannya Dan Juga Harus Diketahui Dalam Suasana Apa
                                          Teks Itu Dibikin. Dengan Demikian Kita Dapat Mengerti Apa
                                          Maksudnya. Undang-Undang Yang Kita Pelajari, Aliran Pikiran
                                          Apa Yang Menjadi Dasar Undang-Undang Itu. Oleh Karena Itu,
                                          Segala  Pembicaraan  Dalam  Sidang  Ini  Yang  Mengenai
                                          Rancangan  Rancangan  Undang-Undang  Dasar  Ini  Sangat
                                          Penting  Oleh  Karena  Segala  Pembicaraan  Di  Sini  Menjadi
                                          Material,  Menjadi  Bahan  Yang  Historis,  Bahan  Interpretas
                                          Untuk  Menerangkan  Apa  Maksudnya  Undang-Undang  Dasar
                                          Ini."

                                                 Naskah  Undang-Undang  Dasar  akhirnya  diterima
                                          dengan suara bulat pada Sidang BPUPKI tanggal 16 Juli 1945.

                                      d.  Persiapan kemerdekaan dilanjutkan oleh PPKI
                                          Persidangan resmi PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
                                                 Pada  tanggal  7  Agustus  1945,  BPUPKI  dibubarkan
                                          karena  dianggap  telah  dapat  menyelesaikan  tugasnya  dengan
                                          baik,  yaitu  menyusun  rancangan  Undang-Undang  Dasar  bagi
                                          negara Indonesia Merdeka, dan digantikan dengan dibentuknya
                                          "Panitia  Persiapan  Kemerdekaan  Indonesia"  ("PPKI")  atau
                                          dalam bahasa Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai dengan Ir. Soekarno
                                          sebagai ketuanya.




                                                                                                     52
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66