Page 62 - E-MODUL
P. 62

Tugas  "PPKI"  ini  yang  pertama  adalah  meresmikan
                                          pembukaan  (bahasa  Belanda:  preambule)  serta  batang  tubuh
                                          Undang-Undang  Dasar  1945.  Tugasnya  yang  kedua  adalah
                                          melanjutkan hasil kerja BPUPKI, mempersiapkan pemindahan
                                          kekuasaan  dari  pihak  pemerintah  pendudukan  militer  Jepang
                                          kepada  bangsa  Indonesia,  dan  mempersiapkan  segala  sesuatu
                                          yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia
                                          baru.

                                                 Anggota  "PPKI"  sendiri  terdiri  dari  21  orang  tokoh
                                          utama  pergerakan  nasional  Indonesia,  sebagai  upaya  untuk
                                          mencerminkan perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia
                                          Belanda, terdiri dari: 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera,
                                          2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal
                                          Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, 1 orang asal
                                          etnis  Tionghoa.  "PPKI"  ini  diketuai  oleh  Ir.  Soekarno,  dan
                                          sebagai  wakilnya  adalah  Drs.  Mohammad  Hatta,  sedangkan
                                          sebagai  penasihatnya  ditunjuk  Mr.  Raden  Achmad  Soebardjo
                                          Djojoadisoerjo.  Kemudian,  anggota  "PPKI"  ditambah  lagi
                                          sebanyak  enam  orang,  yaitu:  Wiranatakoesoema,  Ki  Hadjar
                                          Dewantara, Mr. Kasman Singodimedjo, Mohamad Ibnu Sayuti
                                          Melik,  Iwa  Koesoemasoemantri,  dan  Mr.  Raden  Achmad
                                          Soebardjo Djojoadisoerjo.

                                                 Secara simbolik "PPKI" dilantik oleh Jendral Terauchi,
                                          pada  tanggal  9  Agustus  1945,  dengan  mendatangkan  Ir.
                                          Soekarno,  Drs.  Mohammad  Hatta  dan  Dr.  Kanjeng  Raden
                                          Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat ke "Kota Ho
                                          Chi Minh" atau dalam bahasa Vietnam: Thành phố Hồ Chí Minh
                                          (dahulu  bernama:  Saigon),  adalah  kota  terbesar  di  negara
                                          Vietnam dan terletak dekat delta Sungai Mekong.

                                                 Pada saat "PPKI" terbentuk, keinginan rakyat Indonesia
                                          untuk  merdeka semakin memuncak. Memuncaknya keinginan
                                          itu terbukti dengan adanya tekad yang bulat dari semua golongan
                                          untuk segera memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia.
                                          Golongan  muda  kala  itu  menghendaki  agar  kemerdekaan
                                          diproklamasikan  tanpa  kerjasama  dengan  pihak  pemerintah
                                          pendudukan  militer  Jepang  sama  sekali,  termasuk  proklamasi
                                          kemerdekaan dalam sidang "PPKI". Pada saat itu ada anggapan
                                          dari golongan muda bahwa "PPKI" ini adalah hanya merupakan
                                          sebuah  badan  bentukan  pihak  pemerintah  pendudukan  militer



                                                                                                     53
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67