Page 211 - Perpustakaan SMA PGRI Rumpin Bogor
P. 211

No.      Tanda             Arti                      Contoh

                       9    VVV           Tekanan agak        VVVDi bawahVVV kibaran sarung
                                          panjang             kutuliskan puisimu,

                       10   VVVV          Tekanan panjang     VVVVAyoVVVV temui aku di
                                                              bawah

                       11   __            Pembacaan datar     __ dan ibu hujan
                                          biasa saja          menyaksikannya__//dari balik tirai
                                                              hujan.


                         Pada dasarnya, tidak ada batasan gaya atau cara membacakan puisi.
                     Gaya atau cara pembacaan puisi bergantung pada penafsiran makna dan
                     pilihan masing-masing. Akan tetapi, secara umum ada beberapa gaya yang
                     sering ditampilkan dalam pembacaan puisi, yaitu sebagai berikut.

                     1.  Pembacaan tekstual
                     Cara pembacaan ini memiliki ciri membawa teks puisi di tangan. Pembaca
                     sesekali masih melihat teks puisi secara langsung. Cara pembacaan puisi
                     ini dapat divariasikan dengan berbagai gaya atau gerak tubuh, misalnya
                     dengan berdiri, duduk, bergerak-gerak, dan lain sebagainya.

                     2.  Pembacaan deklamasi
                     Pembacaan puisi secara deklamasi berarti teks puisi yang sebelumnya
                     harus dihafalkan terlebih dahulu. Dalam hal ini, pembacaan puisi tidak
                     membawa teks puisi pada saat tampil. Pembaca lebih bebas dalam bergerak
                     karena tidak terikat dengan teks secara visual. Akan tetapi, pembaca harus
                     mampu menampilkan penghayatan yang lebih baik dibandingkan dengan
                     tanpa membawa teks. Ekspresi, suara, dan gerak tubuh menjadi hal utama.
                     3.  Pembacaan teatrikal
                     Dalam pembacaan teatrikal, pembaca dituntut menampilkan ekspresi,
                     penghayatan, dan penjiwaan penuh terhadap isi puisi yang dibacakannya.
                     Untuk membantu kualitas tampilan, pembaca dapat menampilkan puisi
                     melalui berbagai alat bantu dan media pendukung, misalnya kostum,
                     aksesoris, musik, latar, dan setting panggung.
                         Penentuan gaya pembacaan puisi tersebut menjadi pilihan kalian
                     masing-masing. Hal tersebut dapat didasarkan pada beberapa aspek,
                     misalnya kesiapan diri, kecocokan dengan puisi, situasi kondisi, dan
                     ketersediaan sarana pendukung.
                         Apa pun gaya pembacaan puisi yang dipilih, sebaiknya kalian perlu
                     melakukan beberapa kali latihan untuk mencapai hasil maksimal. Kegiatan
                     latihan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya membacakan puisi
                     di depan cermin, membaca puisi dengan direkam oleh video, dan membaca
                     puisi di depan teman atau anggota keluarga.



                       PANDUAN KHUSUS                         Bab 6   Berkarya dan Berekspresi     199
                                                                                 Melalui Puisi
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216