Page 210 - Perpustakaan SMA PGRI Rumpin Bogor
P. 210
memotong kalimat pada bagian susunan kata yang memiliki satu pengertian.
Hal tersebut akan membuat makna puisi yang dibacakan menjadi bias dan
janggal bagi pendengar. Selain jeda, penghentian cepat-lambatnya tempo
juga memengaruhi isi suatu kalimat. Tempo memberikan alunan irama
pembacaan puisi. Kalimat-kalimat puisi yang dialunkan akan terasa merdu
jika pemberian temponya diperhatikan dengan baik.
6. Intonasi
Intonasi ialah tinggi rendahnya nada pada kalimat atau naik turunnya lagu
kalimat. Pengaturan intonasi juga dapat menghasilkan jenis kalimat yang
berbeda.
Untuk membantu proses pembacaan puisi, kalian dapat melakukan
penandaan pengaturan bunyi suara atas puisi yang akan kalian bacakan.
Penandaan ini menggunakan tanda baca tertentu yang kalian sisipkan pada
puisi agar tahu di mana kalian harus berhenti. Penandaan itu antara lain
sebagai berikut.
Tabel 6.12 Penandaan pengaturan suara pembacaan puisi
No. Tanda Arti Contoh
1 / Berhenti sebentar Hujan tumbuh/sepanjang malam
untuk bernapas
2 // Berhenti agak lama Hujan tumbuh sepanjang malam//
berganti baris
3 /// Berhenti lama di Subuh hari/kulihat bunga-bunga
akhir bait hujan dan daun-daun hujan//
berguguran di kebun hujan,//
bertaburan jadi sampah hujan.///
4 ^ Suara perlahan Airmataku ^berkilauan^
seperti berbisik
5 ^^ Suara agak ^^Kudengar^^ anak-anak hujan
perlahan bernyanyi
6 ^^^ Suara keras seperti ^^^Ayo^^^ temui aku di bawah
berteriak
7 V Tekanan pendek Vseperti kanak-kanak berangkat
sekali tidurV
8 VV Tekanan agak VVdi dada lelaki tua// yang gagap
pendek mengucap doa.VV
Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
198
untuk SMA/SMK Kelas X