Page 65 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 65
c. Kayu Bengkirai
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang
cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat
kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang
tinggi. Selain itu, pada kayu bangkirai sering
dijumpai adanya pinhole. Secara struktural, pin
hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu
bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini Gambar 3.7. Kayu Bengkirai
(sumber: builder.id)
sering digunakan untuk material konstruksi
berat seperti atap kayu.
d. Kayu Kamper
Kayu kamper telah lama menjadi alternatif
bahan bangunan yang harganya lebih
terjangkau. Meskipun tidak setahan lama kayu
jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat
kayu yang halus dan indah sehingga sering
menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan
jendela. Kayu kamper termasuk dengan Kelas Gambar 3.8. Kayu Kamper
(sumber: rimbakita.com)
Awet II, III dan Kelas Kuat II, I.
e. Kayu Meranti
Kayu meranti merah termasuk jenis kayu
keras, warnanya merah muda tua hingga merah
muda pucat, namun tidak sepucat meranti
putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu
meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca,
sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar
ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III,
Gambar 3.9. Kayu Meranti
IV dan Kelas Kuat II, IV. (sumber: ahlikuli.com)
f. Jenis Kayu Olahan
Salah satu upaya untuk menambah kesediaan kayu adalah dengan membuat kayu laminasi,
atau terkadang ada yang menyebut sebagai kayu glulam (glue laminated). Lembaran papan-
papan kayu atau potongan kayu-kayu yang relatif kecil disusun dan direkatkan dengan lem
59