Page 68 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 68
B. Bahan Konstruksi Beton
Berdasarkan SNI 2847-2019 beton adalah
campuran semen portland atau semen hidrolis
lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan
atau tanpa bahan campuran tambahan (admixture).
Beton dibuat dengan pencampuran bersama semen
kering dan agregrat dalam komposisi yang tepat dan
kemudian ditambah dengan air.
1. Karakteristik dan Sifat Beton
Gambar 3.14 Struktur Beton
(sumber: sci-geoteknik.blogspot.com)
Beton didefinisikan sebagai bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus
(pasir), agregat kasar (kerikil), semen portland dan air. Perancangan beton harus memenuhi kriteria
perancangan untuk mendapatkan beton yang baik dimana harus memenuhi kriteria yang
utamanya, yaitu kuat (strength) dan tekan yang tinggi (minimal sesuai dengan rencana) dan
pengerjaan yang mudah (workability). Selain itu juga harus memenuhi kriteria antara lain, tahan
lama (durability), murah, dan tahan aus.
a. Kualitas Beton
Kualitas beton digunakan untuk konstruksi beton bertulang terbagi menjadi tiga kelas dan
enam mutu standar. Kelas dan mutu beton sebagai bahan konstruksi beton bertulang seperti pada
Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Kelas dan Mutu Beton
(sumber: Peraturan Beton Bertulang Indonesia, 1971)
62