Page 103 - e-book sungai musi
P. 103
Abu batubara, atau fly ash, adalah bahan padat yang tersisa
setelah batubara dibakar. Kandunganya sebagian besar bahan inert,
seperti silikon dioksida (pasir), aluminium oksida, dan oksida besi,
tetapi juga dapat mengandung bahan beracun, termasuk logam berat
seperti nikel, arsenik, dan merkuri serta bahan radioaktif seperti
uranium, radium, dan thorium..
Selama kita menggunakan bahan bakar fosil untuk energi,
maka akan terus mencemari air. Peningkatan teknologi dapat
membantu, tetapi kontaminasi akan selalu terjadi. Teknologi
"batubara bersih" dapat mengurangi emisi karbon dioksida, tetapi
masih akan memiliki dampak kecil pada efek samping dari
pertambangan batubara dan abu nya. Mengurangi ketergantungan
pada bahan bakar fosil adalah cara terbaik untuk mengurangi berbagai
dampak lingkungan termasuk minyak bumi dan tumpahan abu
batubara yang mempengaruhi perubahan iklim, dan polusi air yang
terkait.
Polusi air adalah problem lingkungan lokal, regional, dan global
yang terhubung dengan polusi udara dan bagaimana kita
menggunakan tanah. Selama kita menekankan pengendalian
pencemaran bukan pendekatan terpadu untuk pencegahan polusi,
selama itu pula berarti kita akan terus menggeser polutan potensial
dari salah satu bagian dari ekosfer ke ekosfer yang lain.
Sampah
Pelepasan sampah / kotoran ke dalam air menyebabkan beberapa
masalah polusi.
1. Pertama, dapat menimbulkan penyakit, air yang tercemar
dengan limbah menimbulkan ancaman bagi kesehatan
masyarakat.
2. Sampah / kotoran juga menghasilkan dua masalah
lingkungan yang serius terhadap kualitas air- yakni :
• Enrichment, pengkayaan badan air, terjadi karena
adanya tanaman dan alga berlimpah karena adanya
SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan 71